TAMBANG, NEW DELHI. PERUSAHAAN perkapalan dan logistik Mercator Limited, dahulu bernama Mercator Lines Limited, memutuskan untuk secara bertahap divisi perdagangan batu bara, karena rendahnya marjin yang didapat.
‘’Kami tidak fokus pada divisi perdagangan itu lagi, karena tidak menyumbang laba,’’ kata Kishor Shah, Kepala Eksekutif Keuangan, kepada koran New Delhi, Business Tandard. Mercator bergerak di bisnis transportasi batu bara dan logistik sejak 1995.
Mercator memiliki tambang batu bara di Indonesia dan Mozambique. Di Indonesia, Mercator memiliki tiga blok tambang batu bara di Indonesia.
Sejak rendahnya harga batu bara, pendapatan Mercator turun. Berkurangnya pendapatan terutama dari divisi kargo, yang mengangkut batu bara. Divisi ini dioperasikan oleh Mercator cabang Singapura.
Penghasilan Mercator pada April-Juni tahun ini anjlok menjadi Rp 1,15 triliun, dari Rp 7,18 triliun pada periode April-Juni tahun lalu.
Pengangkutan batu bara merupakan biang pembuat berkurangnya pendapatan Mercator. Divisi ini memiliki beban Rp 19,68 triliun, dari hutang dan rugi usaha. Beban divisi menjadi agak berkurang, karena secara konsolidasi sebagian masih bisa ditutupi dari divisi penjualan.
‘’Saat ini kami menambang batu bara 1,5 juta ton setahun, dan dijual di Indonesia,’’ kata Shah.
Anak usahanya di Indonesia juga mendapatkan pemasukan lain dari menyewakan infrastruktur tambang, seperti jeti, tongkang, serta alat berat.
Mercator tengah mengembangkan bisnis pengerukan. Diharapkan dalam waktu dekat akan diperoleh beberapa order lagi.