Jakarta, TAMBANG – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia punya peran penting dalam mewujudkan upaya global menuju dekarbonisasi. Sebab Indonesia memiliki sumber daya mineral sebagai komponen utama teknologi untuk mencapai transisi energi.
Ia merinci, Indonesia menduduki peringkat pertama di dunia soal cadangan nikel. Kemudian timah menempati urutan kedua. Bauksit peringkat keenam. Lalu tembaga pegang urutan ketujuh.
“Indonesia mempunyai sumber daya mineral yang melimpah yang penting bagi kehidupan transisi energi. Dalam hal cadangan, nikel nomor satu, Timah nomor dua, bauksit nomor enam, dan tembaga nomor tujuh,” ungkap Luhut dalam acara Indonesian Sustainability Forum di Jakarta, Kamis (7/9).
Menurutnya, tiap negara di dunia punya titik awal pertumbuhan yang berbeda. Demikian pula dengan kapasitas dan kapabilitasnya.
Untuk merealisasikan upaya dekarbonisasi secara global, maka perlu kolaborasi lintas negara.
“Setiap negara itu unik dan mempunyai titik awal yang berbeda, kapasitas dan kapabilitas yang berbeda dengan batasan tersendiri untuk melakukan dekarbonisasi. Namun, krisis iklim adalah masalah kita semua. Kegagalan satu negara merupakan kegagalan seluruh dunia, oleh karena itu kita semua memerlukan kolaborasi,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menjelaskan, bahwa partisipasi aktif yang didasari rasa kebersamaan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta global, dapat menghasilkan solusi yang saling menguntungkan semua pihak bagi pertumbuhan dan keberlanjutan dunia.
“Mengatasi masalah keberlanjutan global membutuhkan pendekatan yang menyeluruh dan inklusif. Kita harus meningkatkan keterlibatan semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sipil, pihak swasta, dan komunitas lokal untuk memastikan terciptanya solusi yang dapat menjamin pertumbuhan dan mata pencaharian masyarakat di masa depan,” jelas Arsjad.
Sebagai informasi, Indonesian Sustainability Forum diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia dengan melibatkan sejumlah petinggi global. Tampak hadir dalam acara tersebut Perdana Menteri Papua Nugini James Marape, Managing Director IMF Kristalina Georgieva, Presiden Bank Dunia Ajay Banga, dan para pimpinan perusahaan nasional dan internasional.