Jakarta, TAMBANG – Realisasi produksi batu bara RI hingga 31 Desember 2024 mencapai 827,07 juta ton, naik signifikan sebesar 116,49 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini melampaui target yang ditetapkan, yaitu 710 juta metrik ton.
Berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI), realisasi domestic market obligation (DMO) juga mengalami peningkatan drastis hingga 115,79 persen. Pada tahun 2024, rencana DMO sebesar 181,30 juta ton, namun realisasinya mencapai 209,93 juta ton.
Di sisi lain, terjadi penurunan pada segmen ekspor. Target ekspor tahun ini sebesar 490 juta ton, tetapi realisasinya hanya mencapai 421,44 juta ton. Sementara itu, distribusi domestik berhasil mencapai 368,74 juta metrik ton.
Produksi batu bara pada tahun 2024 diperkirakan mencatat rekor baru, melampaui capaian tahun sebelumnya yang sebesar 775 juta metrik ton.
Kiat Gema Kreasi Perdana Cetak Ekonomi Lokal Hingga Jaga Lingkungan
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Gita Mahyarani, menjelaskan bahwa permintaan batu bara, baik dari pasar domestik maupun internasional, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu.
“Permintaan batu bara untuk ekspor dan domestik meningkat dibandingkan tahun 2023. Beberapa faktor yang memengaruhi kenaikan ini, antara lain tingginya kebutuhan untuk sektor kelistrikan dan smelter di dalam negeri,” ujar Gita kepada tambang.co.id, Selasa (31/12).
Ia menambahkan bahwa kebutuhan batu bara ekspor masih didominasi oleh permintaan dari Cina dan beberapa negara di kawasan ASEAN.