DARI segi kegesitannya, Presiden Joko Widodo pantas diacungi jempol. Muhibah pertamanya ke luar negeri, ke pertemuan para pemimpin ekonomi Asia Pasifik di Cina, penuh dengan jadwal. Begitu mendarat di Beijing, pada esok harinya, Ahad pagi, Jokowi langsung meluncur ke Tianjin, kota pelabuhan.
Dua kegiatan sekaligus dilakukan Presiden: menjajal kereta cepat, sekaligus menengok pelabuhan yang resik dan rapih.
Rombongan sempat singgah ke kantor walikota. Kemudian dengan mobil, Jokowi menuju pelabuhan. Ia melihat proses kerja. Ia juga melongok maket pelabuhan, yang disebutkan sebagai salah satu pelabuhan terbesar di dunia.
Di tengah suhu 10 derajat celsius yang dinginnya menggigit, Jokowi bergerak ke bagian pelabuhan yang lain. Hasilnya: Jokowi puas. Kepada wartawan Indonesia yang mengiringinya, Jokowi memuji kota Tianjin yang lebar, trotoarnya bagus, dan pelabuhannya yang efisien.
Selain untuk berkunjung dalam rangka pertemuan APEC, Jokowi memiliki agenda lain yang lebih penting: mengejar investor. Dalam pertemuan dengan Presiden Xi Jinping dan PM Li Keqiang, Presiden Jokowi mengatakan, hendaknya rencana kerjasama segera diwujudkan.
Dalam sambutan sewaktu pertemuan antara delegasi Indonesia dengan rombongan pengusaha Kadin Indonesia dan pengusaha Cina, yang dihadiri sekitar 300 investor, Presiden Jokowi tanpa basa-basi menyampaikan undangannya agar para investor segera datang ke Indonesia.
Dalam pidatonya, ia mengulangi lagi soal rencana kenaikan BBM. Dari total APBN US$ 168 miliar, sebanyak US$ 30 miliar dipakai untuk subsidi.