Jakarta – TAMBANG. Untuk menanamkan rasa toleransi, nilai-nilai pendidikan dan ke-Indonesiaan, program pertukaran pelajar Sabang merauke memilih 15 pelajar dari sabang sampai merauke atau adik sabang merauke (ASM) untuk menetap di Jakarta selama tiga minggu. Selama itu pula, mereka tinggal bersama famili sabang merauke (FSM) atau keluarga angkat di Jakarta.
ASM ini tinggal dengan FSM yang mempunyai latar belakang yang berbeda, baik dari segi suku maupun agama. Dalam berkegiatan pun mereka berinteraksi dengan teman yang berbeda suku dan agama, sehingga diharapkan saat mereka kembali ke kampung halaman bisa nenanamkan nilai-nilai tersebut.
Sesuai tagline Sabang Merauke, karena toleransi tidak bisa hanya diajarkan, toleransi harus dialami dan dirasakan.
“Kami ingin semua berpikiran terbuka dan merasa bahwa perbedaan itu bukan sesuatu yang harus memicu konflik,” ujar Irma Sela Karlina, managing director Sabang Merauke 2016 saat konferensi pers Sabang Merauke di FX Senayan Jakarta, rabu (25/8).
Irma mengatakan, ada tiga aspek penting yang ingin diajarkan dalam program Sabang Merauke ini selain toleransi, yaitu nilai pendidikan agar para ASM mempunyai rasa ingin belajar dan ingin tahu yang lebih. Terakhir adalah nilai ke-Indonesiaan agar mereka bangga menjadi bangsa indonesia.
Beberapa ASM pun mengaku sangat senang mengikuti program ini. Misalnya Aulia Rahman, ASM dari SMPN 6 Sawang, Aceh Utara, Nangroe Aceh Darussalam yang baru mengetahui adanya kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. “Ternyata ada daerah yang bernama Banggai, yang letaknya di ujung pulau Sulawesi,” ujarnya dengan logat Aceh yang kental.
Ada juga Iseh Mohamad Asnawi dari SMP 01 Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang merasakan begitu berbeda antara keadaan rumahnya dengan rumah fFSM-nya. Asnawi tinggal bersama keluarga Kristen protestan, namun hal tersebut tidak menjadi masalah saat Asnawi menjalankan ibadah sholat. Bahkan ayah angkatnya, Aldrin pun mengapresiasi keta’atan Asnawi untuk beribadah.
ASM dari Sleman Yogyakarta, Elizabeth Rindi Novitri dari SMPN 2 Berbah, Yogyakarta memaparkan bahwa dirinya sangat kagum pada kata-kata Anies Baswedan saat bertemu beberapa waktu lalu. Anies berkata bahwa jangan takut untuk mengerjakan pekerjaan yang berat, karena hal itu akan melatih diri untuk selalu berusaha. Rindi mengatakan akan berusaha untuk bisa melakukan hal tersebut.
Sabang Merauke adalah akronim dari seribu anak bangsa merantau untuk kembali. Program ini diadakan selama tiga minggu di Jakarta (8 agustus – 26 agustus) dengan kegiatan yang lumayan padat. Diantaranya bermain dan berkreasi (tarian daerah), berdialog dengan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), berdialog dengan mantan menteri Anies Baswedan, mengunjungi berbagai tempat ibadah, ke Garuda Training Centre, dan ke pabrik Yamaha.
Pada tahun 2016 ini ada 15 FSM, yang berada di area JABODETABEK, sementara jumlah pendaftar ASM 2016 sebanyak 1.173 orang dan 445 Kakak Sabang Merauke (KSM) yang mendaftar. Program ini juga memperluas area pendaftaran untuk 14 kabupaten pada 2016.