Jakarta-TAMBANG. PT Medco Energi Internasional Tbk melalui anak perusahaannya PT Medco E&P Indonesia membuka tahun 2015 dengan melakukan penandatanganan jual beli gas (PJBG) Block A, Aceh dan Amandemen PJBG Blok South Sumatera. Total volume pasokan gas yang ditandatangani mencapai lebih dari 200 Trillion British Thermal Unit (TBTU), setara dengan nilai kontrak penjualan gas lebih dari US$ 2 milyar.
Penandatanganan dilaksanakan hari ini (27/1) pada acara Konferensi dan Pameran Indogas 2015. PJBG ini merupakan bentuk komitmen Perseroan untuk terus mengembangkan pasar gas domestik dan memenuhi kebutuhan gas utamanya di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.
PJBG dengan Pertamina adalah untuk gas Block A untuk memenuhi kebutuhan gas domestik di Propinsi Aceh dan Sumatera Utara. Pasokan gas ditargetkan akan mulai pada tahun 2017 selama 13 tahun, dengan volume gas sebesar 198 TBTU dan pasokan gas harian sebesar 58 BBTU per hari. Harga gas yang disepakati adalah US$ 9,45 per Million Metric British Thermal Unit (MMBTU) pada tie-in point pipa gas Arun Belawan.
Pemegang hak partisipasi blok ini adalah MedcoEnergi 41,67% (operator), KrisEnergy 41,66%, dan Japex 16,67%. Proyek ini adalah salah satu proyek utama Perseroan. Kontrak PJBG ini diperkirakan akan memberikan pendapatan kepada Pemerintah dan kontraktor PSC sebesar US$ 2 milyar dengan pembagian kepada Pemerintah sebesar US$ 492 juta, kepada kontraktor sebesar US$ 209 juta dan juga biaya pengembalian investasi sebesar US$ 1,3 milyar.
Selain itu, perseroan juga menandatangani amandemen PJBG dengan Perusahaan Daerah Mura Energi. PJBG ini merupakan kelanjutan komitmen Perseroan dalam memenuhi kebutuhan gas untuk kelistrikan di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Pada Amandemen PJBG ini, Medco E&P akan memasok gas dari Blok South Sumatra dengan total jumlah kontrak sebesar 8.750 Billion British Thermal Unit (BBTU) selama periode 11 tahun, dengan jumlah penyerahan harian mencapai 2,5 BBTU per hari. Perseroan berhasil menaikkan harga gas dari US$ 3,00 per MMBTU menjadi US$ 6,50 per MMBTU, dengan eskalasi 2,5% per tahun. Kontrak ini akan memberikan pendapatan kepada Pemerintah dan Kontraktor PSC sebesar US$ 66 juta.
Lukman Mahfoedz, Presiden Direktur & CEO MedcoEnergi, mengatakan bahwa dengan adanya PJBG ini, keterkaitan pendapatan perusahaan terhadap perubahan harga minyak akan semakin berkurang karena harga gas ditetapkan tidak bergantung pada harga minyak dunia.
“Setelah proyek gas Senoro dan Block A selesai, masing-masing di tahun 2015 dan 2017, maka perbandingan pendapatan MedcoEnergi dari penjualan minyak dan gas akan berkisar 50:50” kata Lukman. “Pelaksanaan proyek Block A akan memberikan kontribusi penting pada pemerintah daerah Aceh serta menambah lapangan kerja pada masyarakat sekitar,” tambahnya.
Medco Energi adalah perusahaan publik energi terpadu dengan fokus pada kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi. MedcoEnergi memiliki operasi di Indonesia, termasuk diantaranya 9 blok minyak dan gas dan memiliki partisipasi ekonomi di sebuah lapangan eksplorasi.
Di luar negeri, MedcoEnergi beroperasi di Libya, Oman, Papua Nugini, Tunisia, Yaman dan Teluk Meksiko di Amerika Serikat. Selain itu, MedcoEnergi juga mengoperasikan beberapa pembangkit listrik tenaga gas dan uap untuk memasok listrik bagi PLN (Perusahaan Listrik Negara), memiliki unit usaha pertambangan batu bara serta distribusi gas.