Jakarta, TAMBANG – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) lewat PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mencatatkan produksi nikel sebesar 95.450 ton sepanjang tahun 2023. Hal tersebut diungkapkan General Manager Communications MDKA, Tom Malik.
“Di sektor nikel, anak perusahaan Merdeka lainnya, PT Merdeka Battery Materials, Tbk (MBMA) mencatat produksi nikel full year tercatat sebesar 95.450 ton,” ucap Tom dalam keterangannya, dikutip Kamis (22/2).
Tom merinci, jumlah produksi nikel tersebut terdiri dari 65.117 ton nikel dalam nickel pig iron (NPI) dan 30.333 ton nikel dalam nickel matte.
“Terdiri dari 65.117 ton nikel dalam NPI (Nickel Pig Iron) dan 30.333 ton nikel dalam nickel matte,” imbuh dia.
Saat ini ada tiga fasilitas pengolahan dan pemurnian yang dimiliki MBMA untuk olahan nikel kelas dua alias Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Meski begitu, dalam waktu dekat perusahaan akan mengembangkan smelter High-Pressure Acid Leach (HPAL) untuk olahan nikel kelas satu untuk kebutuhan bahan baku baterai kendaraan listrik.
“Seiring peningkatan kapasitas dari 3 fasilitas pengolahan RKEF (Rotary Kiln Electric Furnace), saat ini MBMA terus mengembangkan fasilitas High-Pressure Acid Leach (HPAL) di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP),” ungkap Tom.
Menurut dia, smelter HPAL ini nantinya akan mendorong penambahan kapasitas produksi nikel MDKA di masa depan. Kata dia, smelter diperkirakan bakal mulai beroperasi pada akhir tahun 2024.
“Diperkirakan akan mulai dioperasikan pada akhir tahun 2024 untuk kembali menambah kapasitas produksi,” beber Tom.
Di sisi lain, kapasitas produksi nikel MDKA juga akan terkerek naik dengan akan beroperasinya dari anak usaha lain yaitu PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM). Tom mengungkapkan, SCM bakal mulai beroperasi penuh tahun ini dengan target produksi mencapai 4 juta ton saprolite dan 11 juta ton limonite.
“Selain itu, kinerja sektor nikel juga akan kembali terdongkrak oleh Tambang Nikel SCM yang akan beroperasi penuh di 2024 ini, dengan target produksi Saprolit sebanyak 4 Juta ton dan Limonit sebanyak 11 Juta ton,” pungkas Tom.