Jakarta, TAMBANG – PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengumumkan perjualan perdana Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) sebanyak 6.500 metrik ton pada Maret ini. MHP tersebut berasal dari produksi unit usaha, PT ESG New Energy Material (PT ESG), perusahaan patungan HPAL (High Pressure Acid Leach) dengan GEM Co., Ltd (GEM).
Presiden Direktur MBMA, Teddy Oetomo, menyampaikan, keberhasilan penjualan perdana MHP merupakan tonggak penting bagi MBMA dan PT ESG, mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan proyek sesuai jadwal dan mengirimkan bahan baterai berkualitas tinggi ke pasar global.
“Dengan permintaan bahan baterai yang terus meningkat, MBMA berada pada posisi yang kuat untuk memanfaatkan transisi energi global dan memperkuat posisi kami sebagai pemasok utama bagi industri baterai kendaraan listrik,” ujar Teddy dalam keterangannya, Jumat (14/3).
PT ESG menerima Izin Usaha Industri (IUI) pada Februari 2025 dan berhasil menyelesaikan penjualan perdana pada Maret 2025 dengan mengirimkan 6.500 metrik ton nikel dalam bentuk MHP. Pengiriman ini merupakan yang pertama dari serangkaian pengiriman yang direncanakan sepanjang 2025.
Pabrik HPAL PT ESG dirancang untuk memproduksi 30.000 ton nikel MHP per tahun. Train 1, dengan kapasitas 20.000 ton per tahun, berhasil di-commissioning pada pertengahan Desember 2024 dan telah berproduksi dengan mencapai atau melampaui kapasitas rancangannya. Train 2, dengan kapasitas 10.000 ton per tahun, saat ini dalam tahap commissioning dan dijadwalkan mencapai produksi pertama pada kuartal kedua 2025.
Guna Lebih Aman Dalam Operasional, PT Timah,Tbk Modifikasi Alat Penambangan
Untuk memastikan pasokan bahan baku yang kontinu dan berbiaya rendah, Tambang PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) milik MBMA akan menyediakan sumber bijih limonit yang stabil dalam jangka panjang bagi PT ESG. Pembangunan pabrik persiapan bijih atau Feed Preparation Plant (FPP) di Tambang SCM sedang dilaksanakan sesuai jadwal untuk mendukung transportasi bijih limonit melalui pipa bubur ke pabrik PT ESG di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mulai paruh kedua 2025.
Selain di pabrik HPAL PT ESG, perusahaan sedang dalam proses memulai produksi pabrik HPAL kedua, yang dioperasikan oleh PT Meiming New Energy Material (PT Meiming) dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 25.000 ton nikel MHP. Sementara pabrik HPAL ketiga di bawah PT Sulawesi Nickel Cobalt (“SLNC”) dengan kapasitas 90.000 ton nikel MHP per tahun sedang dalam tahap konstruksi dan ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2026.
MBMA terus memperkuat posisinya dalam rantai pasok global untuk industri baterai sesuai dengan misi perusahaan dalam mendukung transformasi energi global. Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan, MBMA selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan karyawan, kesejahteraan masyarakat, serta pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.