Beranda Tambang Today Mantap, MBMA Bangun HPAL Anyar Berkapasitas Hingga 90 Ribu Ton MHP per...

Mantap, MBMA Bangun HPAL Anyar Berkapasitas Hingga 90 Ribu Ton MHP per Tahun

MBMA HPAL
Istimewa

Jakarta, TAMBANGPT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) bakal membangun smelter High-Pressure Acid Leach (HPAL) anyar berkapasitas hingga 90 ribu ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) per tahun. Rencana ini diumumkan perusahaan setelah melakukan penandatanganan perjanjian definitif dengan mitra strategis pada Jumat 21 Februari 2025.

Pabrik HPAL ini akan dibangun dan dioperasikan oleh PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC) di dalam kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), bersebelahan dengan pabrik HPAL yang dioperasikan oleh PT Huayue Nickel Cobalt (HNC), perusahaan joint venture yang dipimpin oleh Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd. (Huayou), yang telah beroperasi penuh sejak April 2022.

“HPAL SLNC adalah inisiatif strategis MBMA untuk memaksimalkan nilai sumber daya nikel kami yang berlimpah dan akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan MHP perusahaan lebih dari dua kali lipat,” ujar Presiden Direktur MBMA, Teddy Oetomo.

Teddy menyebut MBMA terus memperkuat posisinya dalam rantai pasok global untuk industri baterai, sekaligus mendukung peran Indonesia sebagai pusat produksi bahan baku baterai kendaraan listrik. Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan, MBMA selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan karyawan, kesejahteraan masyarakat, serta pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.

“Kemitraan SLNC menegaskan komitmen kami untuk meningkatkan kapasitas dalam menyediakan bahan baku baterai berkualitas tinggi, serta mendukung kebijakan hilirisasi pemerintah Indonesia,” jelasnya.

Berdasarkan perjanjian manajemen, anak perusahaan Huayou akan menyediakan layanan manajemen konstruksi untuk pembangunan pabrik HPAL SLNC, sementara MBMA bertanggung jawab atas perolehan izin dan persetujuan dari pemerintah Indonesia. SLNC akan memperoleh dan mengolah bijih nikel laterit melalui perjanjian komersial dengan PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), anak perusahaan MBMA.

Tingkatkan Kinerja Produksi Tambang, PT Timah Gencar Adopsi Inovasi Teknologi

Tambang SCM merupakan salah satu sumber daya nikel terbesar di dunia yang mengandung sekitar 13,8 juta ton nikel dan 1,0 juta ton kobalt. Perusahaan akan membangun pabrik persiapan bijih atau Feed Preparation Plant (FPP) di tambang SCM untuk mendukung pengangkutan bijih melalui pipa ke pabrik pengolahan SLNC di IMIP.

Konstruksi proyek HPAL SLNC ini telah dimulai sejak Januari 2025, dengan target commissioning dalam kurun waktu 18 bulan. Total investasi gabungan untuk pembangunan pabrik HPAL SLNC diperkirakan mencapai sekitar USD 1,8 miliar. Investasi MBMA dalam SLNC dilakukan melalui afiliasinya, PT Merdeka Energi Baru (MEB), yang memiliki 50,1% saham di SLNC.

 Untuk mendukung pembangunan proyek ini, SLNC telah berhasil mendapatkan pendanaan dan menandatangani perjanjian pinjaman dengan Bangkok Bank Public Limited Company, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Sebelumnya, MBMA bermitra dengan GEM Co., Ltd. (GEM) untuk mengembangkan dua pabrik HPAL lainnya di kawasan IMIP dengan total kapasitas 55.000 ton MHP per tahun, keduanya diharapkan mulai produksi pada paruh pertama 2025. Pabrik HPAL pertama, yang dioperasikan oleh PT ESG New Energy Material (PT ESG), memiliki kapasitas sebesar 30.000 ton MHP per tahun. Sementara itu, pabrik HPAL kedua, yang dioperasikan oleh PT Meiming New Energy Material (PT Meiming), memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 25.000 ton MHP.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini