Jakarta, TAMBANG – Kontraktor pertambangan dan produsen energi kelas global, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Salah satunya dengan menjalankan program peningkatan wawasan dan pelatihan ‘Mama Hebat’ (Mahir Masak Makanan Tepat untuk Balita) di Head Office PAMA, Jakarta 25-26 September.
CSR Sect Head PAMA, Suryadi menyampaikan Mama Hebat merupakan program preventif untuk mencegah stunting yang menyasar ibu-ibu hamil, ibu menyusui dan ibu-ibu yang mempunyai balita. Program ini difokuskan untuk masyarakat yang berada di ring satu perusahaan yakni di Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur.
“Ini khusus pelatihan untuk ibu-ibu yang punya balita dan juga ibu hamil supaya upaya-upaya untuk preventif, ibu hamil kan belum punya bayi, jadi ini upaya pencegahannya. Jadi program ini merupakan program kelanjutan pengentasan stunting yang ada di Kelurahan Jatinegara,” ungkap Surya di Jakarta, Rabu (25/9).
Surya menjelaskan, program Mama Hebat fokus pada empat aspek, pertama pelatihan pemenuhan kebutuhan gizi untuk wanita subur (WUS), ibu hamil dan ibu menyusui. Kedua, pemberian ASI eksklusif, ketiga pemberian makanan pada bayi dan anak dan keempat pemantauan tumbuh kembang balita.
“Pelatihannya ada 4 tema, yaitu terkait dengan pelatihan pemenuhan kebutuhan gizi untuk WUS, wanita usia subur, ibu hamil dan ibu menyusui. Kemudian ada pemberian asi eksklusif, pemberian makan pada bayi dan anak dan keempat ada pemantauan tumbuh kembang balita,” beber Suryadi.
PAMA, imbuh Suryadi, komitmen untuk mengentaskan angka stunting sejurus dengan program pemerintah terutama di Kelurahan Jatinegara hingga 60 persen pada tahun 2024 ini. Sementara pada tahun 2025, anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) menargetkan zero stunting di Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur.
“Di Januari kemarin sudah turun 30 persen, jadi nanti sampai akhir tahun sudah menurunkan sekitar 60 persen. Tahun depannya zero stunting di Kelurahan Jatinegara sampai akhir tahun 2025,” ungkap Suryadi.
Program pencegahan angka stunting dilaksanakan bersama PAMA Group yakni PT Kalimantan Prima Persada (KPP), PT Tuah Turangga Agung (TTA), Kelurahan Jatinegara dan Puskesmas Jatinegara. Peserta Mama Hebat sendiri terdiri dari 4 RW yaitu RW 5, RW 6, RW 7 dan RW 14.
CSR officer KPP, Adela menyebut program kesehatan PAMA Group terdiri dari tiga aspek yaitu promotif, preventif dan kuratif. PAMA Group sudah melaksanakan ketiga program tersebut termasuk pada aspek kuratif dengan meluncurkan program Gak Rugi (Gerakan Ayo ke Rumah Gizi).
“Kalau kuratif kan sudah ada program Gak Rugi, jadi kita bareng-bareng sama pam akita mengintervensi gizi dengan memberikan bantuan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) ke balita-balita yang mengalami masalah gizi baik itu stunting, underweight, weight faltering,” ucap Adela.
Dia berharap, program pencegahan stunting ini bermanfaat tidak hanya untuk orang tuanya saja, tapi juga untuk balita, puskesmas, kelurahan jatinegara dan semua stakeholder yang terlibat.
“Harapannya bisa bermanfaat bukan cuma buat ibu-ibu hamil tapi juga buat balita, puskesmas dan seluruh pihak yang terlibat. Semoga kegiatannya bisa diimplementasikan untuk para pesertanya dan memberikan berkah bagi kita semuanya,” imbuh Adela.
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Kelurahan Jatinegara, Agung mengapresiasi komitmen PAMA dalam pencegahan angka stunting di wilayahnya. Dia juga berterima kasih lantaran PAMA selama ini selalu mendukung semua program pemberdayaan dan pegembangan masyarakat (PPM).
“Selama ini bukan hanya kesehatan, lingkungan, pendidikan dan lain-lainnya, PT Pama selalu hadir di kelurahan jatinegara. Kami dari pihak kelurahan jatinegara dki Jakarta mengucapkan terima kasih banyak kepada PT Pamapersada yang selama ini selalu berkontribusi terhadap kegiatan-kegiatan di wilayah Kelurahan Jatinegara,” ucap Agung.
“Mudah-mudahan kerja sama ini bukan hanya hari ini, tapi bisa meningkatkan lagi kedepannya sehingga warga-warga khususnya Jatinegara bisa lebih baik lagi kedepannya. Khususnya di bidang Kesehatan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 21,5 persen atau mengalami penurunan hanya sebesar 0,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 21,6 persen.
Untuk mengakselerasi angka ini, PAMA berkomitmen menargetkan program penurunan angka stunting sebesar 30 persen. Tidak hanya dilakukan di Jakarta, tapi juga diwajibkan di seluruh site PAMA di wilayah ring satu perusahaan.