Jakarta, TAMBANG – PT Borneo Indobara melaksanakan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) di lingkar tambang selama masa pandemi, dengan fokus pada pelatihan peningkatan keterampilan atau lifeskill training.
Senior Manager Empowerment Sustainability Borneo Indobara, Dindin Makinudin mengatakan, pihaknya menggelar berbagai pelatihan bagi masyarakat di sekitar area operasi, mulai dari pelatihan produksi kompos, menjahit, hingga desain grafis untuk pembuatan konten video promosi.
Selain itu, perusahaan batu bara yang terletak di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan ini, juga mengembangkan keterampilan masyarakat di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan home industri.
”Kita beri dulu ilmunya, baru difasilitasi. Kita tidak pernah memberi bantuan kepada masyarakat berupa uang tapi kita fasilitasi mereka untuk membangun desa tersebut sesuai dengan harapannya,” ungkap Dindin dalam webinar Tambang Membangun Negeri, Rabu (29/9)
Borneo Indobara menindaklanjuti program pelatihan tersebut dengan memonitor peningkatan kapasitas keahlian dari peserta PPM. Kata Dindin, selama proses pendampingan, masyarakat dilatih oleh orang-orang yang ahli dalam bidang masing-masing.
“Pemberdayaan itu berbicara sumber daya manusia, karena kita sifatnya mendampingi masyarakat. Prinsipnya sebelum memberdayakan orang, kita harus berdaya dulu. Berdaya dalam arti dari sisi kapasitas dan potensi. Kami mendatangkan ahli untuk pelatihan kepada mayarakat,” ujarnya.
Menurut Dindin, agenda PPM tersebut masuk dalam rencana strategis dan kebijakan perusahaan selama masa pandemi, sesuai dengan intruksi pemerintah kepada pelaku usaha pertambangan untuk turut membantu memacu pemulihan ekonomi nasional.
“Pada masa pandemi, kami mendapat arahan dari (Ditjen) Minerba untuk fokus ke pemulihan ekonomi nasional,” ungkapnya.