Jakarta, TAMBANG – Perusahaan pertambangan dari Sinarmas Mining Group, Borneo Indobara, libatkan masyarakat lokal untuk memberikan dampak positif dalam menyukseskan perhelatan akbar Indonesia Fire & Rescue Challenge ke-20. Kegiatan ini bertempat di Konsesi BIB, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Masyarakat sekitar dilibatkan untuk menyiapkan sarana dan prasarana pada arena-arena challenge yang nantinya menjadi tempat peserta dalam berkompetisi. Selain itu, Keterlibatan masyarakat juga terlihat dari UMKM lokal yang menjual berbagai produknya dalam area food festival pada ajang IFRC 2023.
IFRC 2023 yang dilangsungkan selama 12 hari dari 1-12 September 2023 ini juga menghadirkan tantangan-tantangan berbeda dari perhelatan sebelumnya.
Konsep pada IFRC kali ini diberi nama training ground, yaitu seluruh peserta dikondisikan dalam satu tempat dan satu wilayah. Meski sebelumnya konsep ini pernah diselenggarakan, pada akhirnya pada tahun ini dihadirkan kembali dan disempurnakan.
Tema yang diangkat tahun ini yaitu, “Kembali ke Habitat Tambang”. Tema ini dimaksudkan untuk berkaca dari lokasi kegiatan sebelumnya yang dilaksanakan di perkotaan, pada tahun ini di site BIB yang merupakan area tambang atau rumah bagi peserta.
Selain itu, sekaligus libatkan masyarakat lokal sekitar tambang untuk ikut menyukseskan acara.
High angle rescue (HAR) menjadi arena paling menantang dan teritinggi di Indonesia, bahkan selama perhelatan. Ada juga challenge baru yang dibawa pada IFRC tahun ini, seperti confined space rescue (CSR) dan underwater rescue and recovery challenge (UWRRC).
Baca Juga: Mantap, Borneo Indobara Sukses Selenggarakan IFRC Ke-20
Rangkaian Kegiatan IFRC 2023
Rangkaian kegiatan diawali dengan kedatangan dari 24 tim peserta yang mendarat di Bandara Internasional Syamsudin Noor, Kota Banjarbaru. Mobilisasi disiapkan oleh panitia dan dilanjutkan bersama peserta yang menuju lokasi (camp area) di Fire Ground Kusan (FGK) BIB.
Agenda berlanjut dengan registrasi seluruh tim peserta, pengecekan bagasi, check in di camp, dan pengarahan induksi keselamatan oleh panitia. Urutan registrasi peserta dilakukan berdasarkan undian nomor camp pada saat Technical Meeting di Information Center 20th IFRC 2023, FGK BIB.
Gelaran IFRC ke-20 tahun 2023 diawali dengan acara “Welcoming Dinner” yang berlokasi di FGK BIB. Dalam acara tersebut, para peserta terlihat menikmati alur kegiatan seperti makan malam yang diiringi dengan live music.
Saat dinner, panitia juga mengumumkan liashion officer (LO) yang bertugas mendampingi tim peserta pada seluruh rangkaian perhelatan IFRC.
Hari pertama pelaksanaan, diawali dengan pengecekan display tools, equipment & accessories (TEA) di Fire Ground Kusan (FGK), hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan dalam pelaksanaan perlombaan.
Area challenge tak luput dari pengecekan yang melibatkan non tim manager dan instruktur dari peserta. Setelah pengecekan, dilanjutkan dengan pertemuan bersama tim juri, tim Pertapindo, dan Organizing Committee PT BIB.
Pada hari yang sama juga dilaksanakan press conference, serta kunjungan inspektur tambang dengan berkeliling melihat area-area perlombaan.
Area challenge meliputi high angle rescue (HAR), structural fire fighting (SFF), confined space rescue (CSR), mud rescue (MDR), road accident rescue (RAR), underwater rescue & recovery challenge (UWRRC), firefighter combat challenge (FCC), dan firefighter competency test (FCT).
Pada malam harinya, dilaksanakan kegiatan opening ceremony yang dihadiri oleh tim peserta, juri, manajemen PT BIB, dan tamu VIP.
Dalam acara malam itu, terlihat hadir memberi sambutan, Riadi Simka Pinem selaku Kepala Teknik Tambang (KTT) PT BIB, Raden Utoro selaku Chief Operating Officer (COO) PT BIB, dan Supandi selaku Ketua Organizing Committee 20th IFRC 2023.
Sambutan-sambutan lain juga disampaikan oleh oleh Ketua Pertapindo, Sri Raharjo. Kemudian, Sunindyo Suryo Herdadi, Direktur Teknik Lingkungan Mineral & Batu Bara/Kepala Inspektur Tambang, Ditjen Minerba, Kementerian ESDM. Berlanjut oleh Kepala Inspektur Tambang (KaIT), dan kemudian sambutan dari Bupati Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, H.M Zairullah Azhar.
Kegiatan seremoni ditandai dengan penyematan secara simbolis rescue helmet (simbol penyelamat) kepada seluruh peserta dan perhelatan akbar IFRC secara resmi dibuka.