Jakarta, TAMBANG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil merealisasikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 269,5 triliun pada tahun 2024. Angka ini naik 115 persen dari target yang telah ditetapkan yakni Rp. 234,2 triliun.
“Target PNBP kita di 2024 itu sebesar 234,2 triliun, namun realisasinya sebesar 296,5 triliun rupiah. Artinya terjadi kenaikan yang cukup signifikan,” ungkap Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (3/2).
Pemasukan dari sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba) terhadap PNBP menjadi yang terbesar yakni mencapai Rp. 140,5 triliun, minyak dan gas (migas) Rp. 110,9 triliun.
Dapat Dua Tugas Program Unggulan Prabowo, Bahlil Genjot Lifting Minyak dan Hilirisasi Minerba
Kemudian pemasukan PNBP ESDM dari sektor industri energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) sebesar Rp. 2,8 triliun. Sementara dari sektor lainnya mencapai Rp. 15,4 triliun.
“Terdiri dari migas sebesar 110,9 triliun, dari minerba 140,5 triliun EBTKE 2,8 triliun, lainnya 15,4 triliun rupiah,” jelas Bahlil.
Kendati demikian, Bahlil mengakui bahwa terjadi penurunan PNBP ESDM di tahun ini dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp. 299, 5 triliun. Menurut Bahlil, penurunan PNBP ini lantaran telah terjadi penurunan harga pada komoditas minerba di pasar global.
“Pasti teman teman bertanya kenapa terjadi penurunan PNBP pada tahun 2023 dan ke 2024. Ini terjadi penurunan di sektor mineral dan batu bara. Kenapa turun, karena harga global lagi turun,” ucap Bahlil.