Jakarta, TAMBANG – Laju Rupiah mengakhiri pekan sebelum libur dengan pelemahan. Tampaknya pelaku pasar mencoba mengamankan posisi untuk antisipasi kondisi selama libur Lebaran. Rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support Rp13.930 dan resisten Rp13.914 per USD.
Binaartha Institutional Research, pada Rabu (20/6), menuliskan Di, pergerakan USD dan JPY juga sedang mengalami kenaikan seiring permintaan kedua mata uang tersebut yang sedang tinggi. Adanya pertemuan G-7 yang memicu kekhawatiran membuat permintaan atas mata uang safe haven meningkat setelah adanya twitter Presiden Trump, yang menyerang pemimpin Kanada dan Uni Eropa sehingga berimbas pada pergerakan Rupiah yang kian terdepresiasi.
Pasca sentimen pertemuan G-7 telah usai, kini Rupiah dihadapkan pada sentimen potensi kembali terjadinya perang dagang antara AS dan China, setelah AS berencana mengenakan tarif 10 persen terhadap sejumlah barang-barang impor Tiongkok senilai USD200 miliar sebagai lanjutan dari pengenaan barang-barang impor China senilai USD50 miliar.
Permintaan akan sejumlah mata uang safe haven diperkirakan akan kembali meningkat sehingga dikhawatirkan Rupiah akan cenderung kembali tertekan. Waspadai jika potensi pelemahan kembali terjadi.