Jakarta, TAMBANG- Lubang bekas tambang di Kalimantan Timur (Kaltim) yang ditinggalkan kembali menelan korban. Kali ini, seorang siswi kelas dua SMP, berinisial RNA (14) ditemukan tewas di kolam bekas tambang. Ini menambah panjang catatan korban meninggal akibat lubang tambang di Kaltim.
Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, Pradarma Rupang mengungkapkan, RNA merupakan warga Desa Bunga Jadi, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Total hingga saat ini, ada 33 orang yang tewas di lubang bekas tambang di Kalimantan Timur.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (21/4) lalu, saat korban bersama empat temannya bermain di pinggir kolam. Korban bersama satu orang temannya berenang, lalu pada pukul 18.00 WITA korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Pradarma menambahkan, berdasarkan penelusuran Jatam Kaltim, lokasi tenggelamnya RNA diduga berada di konsesi tambang milik PT.Mandala Usaha Tambang Utama (PT. MUTU). Perusahaan ini memegang dua konsesi tambang dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan luas masing-masing 616, 00 Ha dan 1.059, 00 Ha. Letak lubang tambang, tempat dimana korban tenggelam pun hanya berjarak sekitar 57 meter dari jalan umum.
“Menurut keterangan dari Ketua RT 10, Desa Bunga Jadi, lubang tambang tempat korban tenggelam sudah hampir dua hingga tiga tahun ditinggalkan perusahaan, tanpa rehabilitasi,” ujar Pradarma Rupang dalam keterangan resmi Jatam Kaltim yang diterima tambang.co.id, Jumat (26/4).
Menurut Pradarma, tewasnya RNA tak terlepas dari sikap pemerintah, baik daerah maupun pusat, yang turut membiarkan lubang-lubang bekas tambang menganga, tanpa rehabilitasi dan penegakan hukum.
“Padahal, ribuan lubang tambang ini bak bom waktu, yang kapan saja bisa menimpa siapapun. Apalagi jarak dengan pemukiman warga dan fasilitas publik seperti sekolah sangat dekat,” pungkas Pradarma.