Jakarta, TAMBANG – Laboratory Symposium untuk pertama kalinya digelar dengan fokus utama pada implementasi inovasi dan teknologi pengujian di sektor pertambangan. Acara yang diselenggarakan PT Datamine Software Indonesia di Jakarta pada Rabu, 12 Februari ini, dihadiri oleh para ahli laboratorium, akademisi, pelaku industri, serta pemangku kepentingan lainnya yang berperan dalam mendukung efisiensi dan keberlanjutan operasional tambang.
Direktur PT Datamine Software Indonesia, Bambang Ady Wibowo menjelaskan simposium ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang pentingnya sebuah teknologi dan data dalam setiap bisnis yang membutuhkan laboratorium, termasuk di industri pertambangan.
“Pada simposium ini para pembicara menyampaikan informasi ke banyak peserta, pentingnya teknologi dan data di dalam sebuah bisnis proses yang berdampak sangat besar, menjadikan bisnis yang lebih baik ke depan,” ujar Bambang di sela-sela acara.
Bambang menjelaskan bahwa dengan banyaknya jumlah laboratorium di Indonesia, sangat diperlukan pemahaman pentingnya sinergi antara data yang dihasilkan, dengan penggunaan teknologi., Termasuk teknologi penyimpanan dan pengolahan data, untuk memastikan efisiensi dan integrasi yang lebih baik.
“Kalau laboratorium di Indonesia itu banyak, begitu ya. Dengan laboratorium yang banyak, yang paling penting itu adalah, bicaranya bagaimana setiap laboratorium, bahkan industri tambang memahami bahwa data dan teknologi itu harus sinergis,” jelasnya.
Laboratorium menjadi komponen krusial dalam industri tambang untuk memastikan bahwa setiap tahap operasional dilakukan dengan aman, efisien, dan sesuai dengan standar industri serta regulasi yang berlaku.
![](https://www.tambang.co.id/wp-content/uploads/2025/02/20250212_170656-1200x675.jpg)
“Ketika kita bicara data, dengan mengolah datanya sekian banyak, tanpa kehadiran teknologi tentu akan menjadi sangat sulit. Jadi, prospek ke depan untuk laboratorium di mining itu akan terus berkembang, semakin akuntabel dan efisien. Bahkan tidak hanya di laboratorium di sektor tambang saja,” jelasnya.
Bambang menyampaikan bahwa dalam Symposium Laboratorium 2025 ini, salah satu kesimpulan utama yang dapat diambil adalah masih kurangnya komitmen dalam industri untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam proses perjalanan data yang efisien, mulai dari pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, hingga pengarsipan untuk menyajikan data yang akurat dan akuntabel.
Grup ABM Investama Gencar Cari Tambang Emas dan Batu Bara
Ia menjelaskan bahwa masih banyak laboratorium dan klien yang menghadapi kendala dalam implementasi teknologi. Banyak dari mereka masih mengandalkan proses manual dan belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi modern dalam pengolahan data, sehingga prosesnya menjadi Panjang, melelahkan, rumit, dan rentan terhadap human error. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang muncul selama simposium, yang mencerminkan tingginya kebutuhan akan teknologi untuk memenuhi standarisasi seperti ISO dan sosialisasinya.
Sebagai penyedia solusi perangkat lunak, Bambang menyatakan bahwa Datamine siap membantu perusahaan dalam mengambil keputusan strategis, taktis, dan operasional dengan percaya diri di setiap tahap proses penambangan. Saat ini, banyak perusahaan tambang berskala besar, baik di sektor mineral maupun batu bara, yang telah mengadopsi solusi Datamine dalam operasional mereka.
“Kalau dari Datamine sendiri, kita bicaranya kami sebagai provider teknologi ingin memberikan support seoptimal mungkin, berbagi tentang teknologi, apa saja yang kami punya untuk memudahkan banyak customer dalam menghadapi tantangan proses bisnis yang terus berkembang,” pungkas Bambang.