Jakarta – TAMBANG. PT Astra Internasional Indonesia Tbk (IDX:ASII) terus berfokus pada bisnis baru seiring penurunan laba bersih sebesar 12% dari Rp8,1 triliun menjadi Rp7,1 triliun pada 1H16. Bisnis tersebut adalah infrastruktur dan pembangkit listrik.
“Sesuai himbauan dari pemerintah, bahwa swasta diminta untuk masuk ke proyek-proyek infrastruktur,” ujar Direktur Utama ASII, Priyono Sugiarto di Jakarta, selasa (2/8).
Selain proyek infrastruktur, otomotif yang menjadi tulang pungung perseroan, kendaraan roda empat sebesar 531 ribu, dan 2,2 juta untuk dua roda, perseroan juga mempunyai pembangkit listrik senilai US$3,9 miliar di Jepara yaitu Tanjungjati 5 dan 6.
“Beberapa proyek masih dalam pipeline. Apapun yang bisa dinikmati oleh kelas menengah di indonesia, kita tidak berhenti untuk menginvestasikan yang kita dapatkan,” paparnya.
Melalui PT Marga Mandala Sakti, saat ini ASII mempunyai beberapa ruas jalan tol, yaitu tol Tangerang – Merak (72,5km), pembangunan konstruksi Jombang – Mojokerto (40,5km), diharapkan tahun 2017 selesai. Semarang – Solo (72,6km), dan konsorsium bersama Sinarmas dan Kompas Serpong – Balaraja (30km) serta Kunciran – Serpong (11,2km).
“Tol road salah satu fokus kami dan pelabuhan di balikpapan,” jelas Priyono.
Tantangan pada semester pertama 2016 ini dikatakan Priyono berasal dari pelemahan harga komoditas dan permintaan terhadap alat berat, penurunan bisnis kontraktor pertambangan dan peningkatan kredit bermasalah di Bank Permata masih akan dirasakan hingga akhir tahun.
Salah satu direktur ASII yang sekaligus Direktur Utama United Tractor (IDX:UNTR), Gideon Hasan menjelaskan industri pertambangan belum pulih saat ini. Tapi UNTR dan Pama Persada masih menjadi market leader.
“Kami fokus ke segmen on road (bus trans jakarta merk Scania) untuk mengatasi kesulitan sekarang. Juga untuk after sales untuk membantu klien-klien kami,” tukasnya.