Beranda Event Laba Sektor Pembiayaan Alat Berat Astra Naik Tipis

Laba Sektor Pembiayaan Alat Berat Astra Naik Tipis

Jakarta – TAMBANG. Pada triwulan I 2015, laba bersih PT Astra Internasional Tbk (ASII) turun 15,46% yoy. Penurunan ini akibat dari memburuknya prestasi anak usaha Astra. Namun laba PT Asuransi Astra Buana, PT Bank Permata Tbk (BNLI) dan PT Federal International Finance (FIF), anak usaha yang bergerak pada sektor alat berat dan pertambangan, meningkat tipis sebesar 3% menjadi Rp 983 miliar.

 

Anak usaha lainnya di divisi teknologi informasi labanya juga tumbuh sebesar 42% menjadi Rp 37 miliar. Sedangkan, laba dari divisi otomotif justru anjlok sekitar 20,88% menjadi sebesar Rp 1,62 triliun. Selain karena pelemahan pertumbuhan ekonomi, perang diskon masih menjadi penyebab merosotnya penjualan otomotif Astra.

 

Bisnis komponen otomotif juga memberikan kontribusi yang rendah akibat depresiasi rupiah terhadap dollar AS. Hal itu ditambah dengan volume dan margin manufaktur yang menipis. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), grup manufaktur komponen otomotif mencatatkan penurunan laba besih hingga Rp 67% menjadi hanya Rp 87 miliar.

 

Laba bersih divisi agribisnis, yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), pun mengalami anjlok hingga 90% menjadi hanya Rp 124 miliar. Begitu pula laba bersih divisi infrastruktur, logistik, dan lainnya yang melempem dan turun 59% menjadi Rp 36 miliar.

 

Per akhir Maret 2015, laba bersih ASII tercatat sebesar Rp 3,99 triliun, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp 4,72 triliun. Meski demikian, Astra membagikan dividen tunai sebesar Rp 8,74 triliun atau Rp 216 per saham, yang akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp 64 setiap saham. Jumlah tersebut telah dibayarkan pada tanggal 31 oktober 2014, dan selebihnya sebesar Rp 152 per saham akan dibayarkan pada tanggal 29 mei 2015.

 

“Selebihnya sebesar Rp 10,43 triliun dibukukan sebagai laba ditahan perseroan. Keputusan tersebut telah disetujui dalam RUPS yang digelar hari ini,” ujar Pongki Pamungkas, Chief of Corporate Communication, Social Responsibility & Security dalam keterangan resminya, Selasa (28/4).

 

Selain soal dividen, dalam RUPS tersebut Astra juga melakukan pergantian komisaris dan direktur. Mari Elka Pangestu, Muhamad Chatib Basri, dan Kyoichi Tanada diangkat menjadi komisaris independen perseroan menyusul pengunduran diri Erry Firmanysah, Soemadi DM Brotodiningrat, dan Hisayuki Inoue.  Gunawan Geniusaharja juga diangkat sebagai direktur independen, serta Djony Bunarto sebagai direktur.