Beranda Event Laba Bersih Indo Tambangraya Megah Naik 23%

Laba Bersih Indo Tambangraya Megah Naik 23%

Harga minyak dunia yang melemah serta strategi investasi yang dilakukan, ITMG berhasil mencatat kinerja positif. Laba bersih perseoan di kuartal II menjadi US%25 juta. 

Jakarta-TAMBANG. Perusahaan tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mencatat kinerja positif di kuartal III tahun ini. Laba bersih perseroan naik 23% dibanding kuartal sebelumnya dari US$ 20 juta menjadi US$ 25 juta.

Manajemen mencatat kenaikan laba bersih ini didorong beberapa faktor baik eksternal maupun internal. Secara eksternal turunnya harga minyak dunia telah menekan biaya operasi dan logistik. Sedangkan dari sisi perusahaan, internal strategi efisiensi biaya yang diterapkan perusahaan mulai dari kegiatan operasi penambangan dan kegiatan logistik penambangan, kegiatan rantai pasokan serta pengurangan biaya tidak langsung (overhead) telah membuat biaya keseluruhan lebih rendah dari periode sebelumnya.

Dalam paparan kinerja yang disampaikan terlihat dengan jelas bahwa biaya yang lebih rendah mendorong pendapatan sebelum bunga dan pajak naik 31% menjadi US$ 49 juta di kuartal ketiga. Di kuartal sebelumnya biaya mencapai US$ 38 juta. Sedangkan marjin laba bersih naik menjadi 22% dari sebelumnya 19%.

Di kurun waktu Sembilan bulan pertama tahun ini, produksi batu bara perseroan sebesar 21,5 juta ton. Manajemen menilai angka ini masih sejalan dengan target dan optimis sampai akhir 2015 akan sesuai target yakni 28,7 juta ton.

Sedangkan penjualan batu bara sampai kuartal III ini mencapai 20,9 juta ton. Sementara target penjualan untuk tahun ini sebesar 28,7 juta ton. Pihak perusahaan pun optimis target ini tercapai karena 97% dari target tersebut telah mendapat kontrak. Pelanggan utama perusahaan adalah Jepang, China, India, Indonesia, Thailand, Selandia Baru, Hawaii, serta negara-negara di kawasan Eropa, Asia Timur dan Tenggara.

Di tengah kondisi pasar yang yang belum membaik ini, Perusahaan akan melanjutkan program pengurangan biaya dan mengutamakan pengeluaran untuk belanja modal.