Jakarta, TAMBANG- PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) mencatatkan hasil positif dalam hal kinerja keuangan di tahun 2019. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) mencatat sampai kuartal pertama tahun 2019, laba bersih perseroan tumbuh 136,6 persen menjadi Rp331,5 miliar dari sebelumnya Rp 140,1 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan laba didongkrak dari penjualan bersih yang naik 93,8 persen, yaitu sebesar Rp 894,5 miliar dari tahun sebelumnya Rp 461,5 miliar. Sedangkan laba kotor perseroan tercatat meningkat menjadi Rp439,2 miliar, melambung 114,8 persen dibandingkan Rp 204,4 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur PT Cita Mineral Investido Tbk, Yusak Pardede mengungkapkan, pencapaian kinerja yang positif tersebut dikarenakan pengaruh perolehan kuota ekspor Metallurgical Grade Bauxite (MGB) untuk tahun 2018-2019 sebesar 3,28 juta ton. Dengan diperolehnya kuota ekspor tersebut, perseroan dapat melakukukan aktifitas ekspor MGB sesuai ketentuan yang disyaratkan pemerintah.
“Selain itu CITA juga menjual MGB ke PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) yang digunakan untuk bahan baku Smelter Grade Alumina (SGA). Kami proyeksikan, kebijakan ini mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan terhadap kenaikan pendapatan CITA hingga akhir 2019,” ungkap Yusak di Jakarta, Rabu (27/6).
Untuk diketahui, sebelumnya CITA telah meraih perpanjangan kuota MGB untuk periode 2017-2018 sebesar 3,56 juta ton dan dilanjutkan meraih perpanjangan kuota untuk periode 2018-2019 sebesar 3,28 juta ton pada Oktober tahun lalu.
Selain dari hasil penjualan MGB, kontribusi laba CITA juga diraih dari entitas asosiasi WHW yang memiliki kapasitas produksi per tahun sebesar 1 juta ton SGA. WHW memiliki pabrik pemurnian alumina SGA yang pertama dan satu satunya di Indonesia.
Menurut Yusak sejauh ini WHW merupakan satu-satunya produsen SGA di dalam negeri. Situasi ini tentunya akan semakin mengukuhkan posisi WHW sebagai pemasok perdana produk SGA bagi pasar domestik, serta siap mendukung pertumbuhan industri alumina nasional.
“Tentunya diharapkan akan memberikan dampak positif bagi kinerja CITA di tahun tahun mendatang.” lanjut Yusak.
Dalam RUPST CITA juga menetapkan perubahan susunan kepengurusan perseroan, salah satunya menyetujui pengangkatan Harry Kesuma Tanoto sebagai direksi perseroan. Adapun susunan manajemen CITA sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Lim Gunawan Hariyanto
Komisaris : Lim Hok Seng
Komisaris Independen : A. Ibrahim Saleh
Komisaris Independen : Darjoto Setyawan
Direksi
Presiden Direktur: Harry Kesuma Tanoto
Direktur : Ferry Kadi
Direktur : Robby Irfan Rafianto
Direktur : Yusak Lumba Pardede