Beranda Batubara Kurangi Pasokan, Cina Pangkas Hari Kerja Buruh Tambang

Kurangi Pasokan, Cina Pangkas Hari Kerja Buruh Tambang

Pekerja tambang tradisional di Cina. Hari kerja mereka dikurangi.

BEIJING, TAMBANG. PEMERINTAH Cina akan mengurangi hari kerja wajib bagi pekerja tambang batu bara, dari 330 hari setahun menjadi 276 hari setahun. Langkah ini ditempuh untuk mengurangi jumlah pasokan yang terlalu berlimpah, yang membuat harga turun.

 

Permintaan terhadap batu bara Cina terus merosot, dan perusahaan-perusahaan tambang kerugiannya terus bertambah. Atas dasar itu, Pemerintah Cina akan mengurangi kapasitas produksinya sebesar 500 juta ton dalam tempo 3-5 tahun ke depan. Saat ini masih terdapat kelebihan pasokan sekitar 2 miliar ton setahun.

 

Dalam pernyataan melalui situs internetnya, Senin kemarin, Lembaga Negara untuk Keselamatan Kerja (www.chinasafety.gov.cn) menyebutkan bahwa kapasitas produksi tambang batu bara akan disesuaikan dengan jumlah hari kerja yang sebanyak 276 hari itu.

 

Perusahaan tambang di Cina biasanya menambang melebihi kapasitas yang direncanakan. Mereka bekerja sepanjang tahun untuk mendapatkan batu bara sebanyak mungkin.

 

Iklim kerja seperti itu membuat terjadi kelebihan pasokan batu bara. Pemerintah Cina pun akhirnya kudu mengawasi tambang dengan ketat, terutama terhadap tambang-tambang yang dicurigai berproduksi di atas kapasitas.

 

Cina juga mengumumkan akan melakukan moratorium terhadap izin baru tambang selama tiga tahun, dan menutup lebih dari 1.000 tambang, tahun ini.

 

Produksi batu bara di Cina turun 3,5% menjadi 3,68 miliar ton, tahun lalu. Turun selama dua tahun berturut-turut, di tengah melemahnya permintaan dari industri dan gencarnya kampanye pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.

 

Tahun ini pula, untuk pertama kalinya, perusahaan Cina menabrak tradisinya: pekerja tambang diizinkan berlibur selama hari raya Imlek. Di masa lalu, pekerja tambang bekerja keras siang malam, tak kenal libur.