Jakarta,TAMBANG, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengunjungi tambang nikel terintegrasi milik PT Vale Indonesia (Vale). Dalam kunjungan dua hari ini, Menteri Arifin melihat langsung aktivitas penambangan dan juga pengelolaan lingkungannya. Ia pun mengapresiasi komitmen PT Vale dalam menerapkan good mining practice selama lebih dari 54 tahun beroperasi.
“Selain mengoptimalkan sumber daya mineral, juga kita lihat lingkungannya terkelola dengan baik. Kita saksikan di Nursery dilakukan banyak kegiatan untuk bisa mengembalikan jenis-jenis tanaman endemik yang sebelumnya disingkirkan oleh aktivitas penambangan, namun kemudian ada usaha untuk menanamnya kembali,” ungkap Menteri Arifin seperti yang disampaikan dalam siaran pers yang diterima www.tambang.co.id, Selasa (16/8). Menteri ESDM mengunjungi PT Vale di Blok Sorowako selama dua hari yakni 12-13 Agustus 2022.
“Saya melihat sarana pembangunan pabrik pertama sampai hari ini sudah meningkat. Kami ucapkan penghargaan kepada manajemen PT Vale yang terus berupa mengoptimalkan pengelolaan sumber daya mineral kita, khususnya nikel, sehingga bisa menjadi salah satu pemimpin dan contoh,”ujarnya lagi. Ia pun berharap PT Vale terus menjaga good mining practice dan terus mengoptimalkan produksi nikel.
Dalam dua hari kunjungan rombongan, Menteri ESDM berkesempatan melihat langsung bagaimana fasilitas lapangan, hingga praktik pertambangan nikel berkelanjutan yang telah dilakukan PT Vale sejak beroperasi 54 tahun belakangan di Blok Sorowako, Luwu Timur.
Di hari pertama, menteri dan rombongan langsung meninjau operasi PT Vale di Blok Sorowako dengan mengunjungi control room utilities dan area penambangan di Keiko Nayoko. Di sana Menteri dan rombongan menyaksikan aktivitas penambangan bahan baku nikel, sekaligus melihat lahan reklamasi bekas galian tambang.
Di kesempatan itu Manager Mines PT Vale, M Rizal Baslang menjelaskan tentang proses penambangan bahan baku nikel, fasilitas yang digunakan hingga rangkaian pengolahan nikel. Selanjutnya rombongan melihat truk listrik yang baru diluncurkan PT Vale, sebagai bagian dari upaya menekan emisi karbon. Arifin juga melihat kendaraan yang mampu mengangkut material 70 ton tersebut dioperasikan seorang perempuan.
CEO PT Vale Febriany Eddy mengatakan, truk listrik ini bagian dari usaha untuk menepati janji perusahaan menekan 30% emisi karbon pada 2030 dan target netral karbon pada 2050. “Truk listrik ini sebagai wujud komitmen perseroan dalam menerapkan pertambangan berkelanjutan. Selain itu, kami juga berusaha melibatkan perempuan untuk aktif berkontribusi di tambang. Yulianti Marcelina adalah salah satu dari 30 karyawan perempuan yang kami percaya mengemudikan alat berat di lingkungan PT Vale,”terang Febriany.
Rombongan kemudian bertolak meninjau kebun pembibitan, Nursery seluas 2,5 hektar yang aktif memproduksi bibit pohon untuk rehabilitasi lahan pascatambang. Di sana, menteri ESDM aktif bertanya seputar upaya PT Vale melestarikan pohon endemik setempat. Dia juga sempat menanam anakan dengen, pohon khas Sorowako di Nursery.
Rombongan kemudian beranjak ke Wooden House Nursery. Di sana mereka diperkenalkan berbagai produk UMKM binaan PT Vale, dan selanjutnya mendatangi Danau Matano.
Di sana, Febriany menjelaskan, selama beroperasi, Danau Matano masih terjaga kejernihan air dan flora faunanya. “Kami mengelola limbah air tambang dengan fasilitas Lamella Gravity Settler yang mampu menjernihkan air hingga di bawah baku mutu. Kita juga aktif melakukan bersih-bersih danau dengan masyarakat,”jelasnya.
Terakhir, Arifin meninjau Balambano, salah dari tiga fasilitas PLTA PT Vale yang mampu mengurangi emisi CO2 lebih dari 1 juta ton CO2eq setiap tahunnya.