Jakarta,TAMBANG,- SATU lagi catatan positif berhasil ditorehkan PT Kalimantan Prima Persada (KPP Mining), perusahaan jasa pertambangan terintergasi. Perusahaan ini sukses meraih Penghargaan 2023 BI Award untuk Kategori Sustainability dari Immersive Technologies. Penghargaan internasional ini diumumkan bersamaan dengan kegiatan Immersive Technologies 15th Annual Business Improvement Award 2024.
Sebagai kelanjutannya, pihak Immersive Technologies menyambangi Kantor KPP Mining dan menyampaikan Plakat Penghargaan pada Selasa (9/7). Edwin Trisnohadi selaku Regional Vice President Asia Immersive Technologies yang langsung menyampaikannya dan diterima oleh Operation & SHE Director KPP Mining Yohanes Budi Kurniawan.
Edwin dikesempatan itu menjelaskan BI Award ini merupakan kegiatan rutin Immersive Technologies, perusahaan penyedia simulator untuk industri pertambangan. Para pemenang dipilih dari pelanggan yang tersebar di 51 negara. Perusahaan-perusahaan pemenang diberikan apresiasi atas pencapaian dalam bidang keselamatan pertambangan, produktivitas, kehandalan mesin, dan keberlanjutan melalui inisiatif berbasis pengembangan tenaga kerja strategis.
“KPP Mining meraih penghargaan untuk kategori Sustainability. Salah satu yang dilihat adalah penggunaan simulator mampu menekan konsumsi BBM yang berdampak pada turunnya emisi karbon,”terang Edwin.
Dijelaskan pula bahwa proses seleksi sudah dilakukan sejak tahun lalu. KPP Mining memilih aspek Sustainability yang terkait erat dengan Environment, Social dan Governance (ESG). Penggunaan simulator dalam proses pelatihan operator mampu menekan konsumsi BBM. Dicontohkan untuk jenis HD 785 misalnya mampu menekan konsumsi BBM sebesar 81,4 liter per jam sehinga bisa mereduksi Co2 sebesar 208,65 TCO2e.
Manfaat lain dari penggunaan simulator adalah menjembatani gap antara ketersediaan dengan kebutuhan operator di KPP Mining. Setiap tahun perusahaan butuh operator dalam jumlah banyak. Jika dilakukan dengan cara biasa akan sulit tercapai. Simulator dari Immersive Technologies membantu perusahaan mencetak operator handal dengan waktu yang lebih cepat dan aman.
Operation & SHE Director KPP Mining Yohanes Budi Kurniawan menyambut baik penghargaan ini. “Seperti sudah disampaikan bahwa penghargaan ini adalah bentuk apresiasi terhadap improvement yang kami lakukan selama ini,”terang pria yang akrab disapa Yobu ini.
Namun Ia mengingatkan bahwa apresiasi ini harus menjadi langkah awal lagi untuk pengembangan aspek lain.
Yobu mengakui produk Immersive Technologies berupa simulator telah membantu perusahaan dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia. “Dalam penghargaan kali ini terkait pengembangan sumber daya manusia yang berkaitan dengan sustainability dan ada aspek lainnya seperti produktivitas dan safety yang juga penting untuk diperhatikan,”tandasnya.
Pilihan pada aspek Sustainability ini sesuai dengan trend global yang terus mendorong penerapan ESG. Selain itu juga ada gerakan global untuk melakukan transisi energi dari energi fosil seperti batu bara ke energi baru dan terbarukan. KPP Mining sebagai perusahaan kontraktor pun melakukan berbagai upaya nyata dalam mereduksi CO2 diantaranya lewat penghematan konsumsi BBM. Data di KPP Mining menunjukkan proses training operator menggunakan simulator mampu memangkas konsumsi BBM cukup signifikan.
“Ini tentu menjadi brand image positif buat perusahaan bahwa perusahaan peduli pada upaya pengurangan emisi. Ini juga menjadi nilai tambah bagi perusahaan dimata regulator dan juga perusahaan mitra KPP Mining. Ada nilai tambah yang bisa diberikan KPP Mining pada perusahaan pemberi kontrak,”tandas Yobu.
Sarana Ampuh Siapkan Operator Handal
Kolaborasi antara KPP Mining dengan Immersive Technologies sudah dimulai sejak tahun 2018. Sejak saat itu, KPP Mining menggunakan simulator untuk melatih rekrutan baru operator. “Biasanya untuk membentuk operator handal butuh waktu lama tetapi dengan simulator ini, perusahaan bisa lebih cepat mempersiapkan operator. Selain itu lebih aman dibanding langsung menggunakan alat berat,”terang Yobu.
Setiap tahun KPP Mining butuh operator dalam jumlah besar. Tahun ini misalnya perusahaan membutuhkan 800 orang. Perusahaan akan mengutamakan Masyarakat lokal bahkan sudah menjadi ketentuan perusahaan bahwa operator harus warga lokal. “Terkait dengan perekrutan operator, KPP Mining punya kebijakan bahwa yang akan direkrut adalah mereka yang memiliki KTP daerah setempat,”tandas Yobu.
Ini bagian dari upaya perusahaan memberdayakan masyarakat lingkar tambang. Perusahaan tidak hanya menyerap tenaga kerja lokal tetapi juga mengembankan kompetensinya lewat training di simulator.
Dengan jumlah kebutuhan yang cukup banyak, jika dilakukan dengan cara biasa rasanya sulit mencapai target. Simulator bisa memangkas waktu training menjadi hanya tiga bulan. Alat ini juga membantu melatih calon operator bukan hanya dari sisi ketrampilan tetapi juga perilaku yang sesuai kebutuhan perusahaan.
Dalam proses training, operator akan mengoperasikan alat yang nantinya digunakan saat bekerja. Lewat simulator pengajar bisa mensimulasikan atau mengajarkan pada calon operator atau operator baru ini untuk memahami apa saja resiko kerja yang ada dan yang nantinya akan dihadapi tanpa harus mempraktekan langsung di lapangan.
Simulator juga dapat mengilustrasikan lokasi sehingga operator bisa membuat visualisasi dan mengembangkan custom mindset dimana visualisasi sudah menyerupai kondisi lapangan asli. Dengan demikian sejak masa training, calon operator sudah bisa memahami area kerjanya sehingga proses adaptasi jauh lebih cepat.
“Kita membutuhkan waktu tiga bulan untuk mereka sudah siap bekerja di lapangan sesuai dengan target yang sudah ditentukan manajemen. Tidak ada delay waktu bagi operator beradaptasi kembali karena sudah mengetahui area kerja mereka sejak di masa training,”terang Farishi Putra Habibi, Operation Development Section Head KPP Mining.
Farishi juga menyebutkan selain untuk program developer operator baru, simulator ini juga digunakan untuk meningkatkan kompetensi atau mengembangkan kompetensi dari operator eksisting. Sebut saja ketika operator kembali dari cuti, akan dilakukan penyegaran kembali kompetensi sesuai alat yang akan dibawa.
Simulator juga menjadi solusi ketika ada isu terkait operasional misalnya ada temuan misoperasi ataupun kondisi kerja yang semakin beresiko. “Kami develop juga operator-operator yang berpengalaman untuk bisa lebih waspada, berhati-hati dan lebih produktif,”pungkas Farishi.