Jakarta – TAMBANG. PT Mitra Energi Persada dan PT Bukaka Teknik Utama tampak serius dengan rencana relistingnya. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) pun menyatakan telah menerima dokumen permintaan relisting atas dua perusahaan tersebut.
Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, Mitra Energi Persada merupakan perusahaan distributor gas yang berbasis di Sumatera Selatan. Perusahaan ini akan menggunakan kode saham KOPI.
Kode saham ini sebelumnya milik PT Korpora Persada Investama Tbk yang sebelumnya bernama PT Kopitime Dot Com Tbk.
“Mitra Energi Persada ini backdoor ke KOPI dan berubah jadi bisnis distributor gas,” ujar Hoesen akhir pekan ini (21/2).
Awalnya KOPI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi infotmasi. Perusahaan ini mengembangkan bisnis software, jasa multimedia dan situs jaringan internet, serta jasa portal situs internet.
Hoesen memperkirakan pencatatan kembali saham KOPI akan dilakukan pada kuartal II-2015. Harga saham yang akan dicatatkan adalah harga baru.”Valuasi harga sedang kami lihat,” kata dia.
Mitra Energi Persada melakukan backdoor listing melalui Korpora Persada Investama dan mengubah lini bisnis menjadi distributor gas. Awalnya, KOPI adalah perusahaan di bidang teknologi informasi. Perusahaan ini mengembangkan bisnis software, jasa multimedia dan situs jaringan internet, serta jasa portal situs internet.
Selain KOPI, Bukaka yang telah menyatakan akan relisting sejak beberapa tahun belakangan juga masih memiliki niat tahun ini. Namun, BEI masih menunggu rencana lanjutan perusahaan yang pernah mencatatkan saham berkode BUKK ini.
Reza Nugraha, analis MNC Securities, menilai, waktu yang pas untuk IPO adalah sebelum Maret tahun ini. Sebab, mendekati kuartal kedua, pasar saham akan lebih fluktuatif karena ada rencana kenaikan suku bunga The Fed. Momentum tepat mengeksekusi saham IPO adalah saat otot Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat dan diliputi sentimen positif.
Reza menambahkan, dalam memilih saham IPO pada semester pertama ini, sebaiknya, investor memilih saham dengan kapitalisasi pasar besar. Biasanya, saham berkapitalisasi besar akan diburu juga oleh investor asing dan institusi lokal. Sehingga, harganya bisa naik. Sementara, perusahaan menjual saham dalam jumlah minimal kurang diminati.