Jakarta,TAMBANG,- Apresiasi kembali diterima PT Timah Tbk (TINS) atas kontribusinya dalam konservasi dan pelestarian lingkungan. Kali ini bersama sejumlah tokoh dan lembaga, PT Timah mendapat penghargaan dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Penghargaan ini diserahkan langsung Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem (Dirjen KSDAE), Wiratno kepada Direktur Utama PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi di Kawasan Hutan Lindung Mangrove Munjang Kurau Barat, Bangka Tengah, Senin (24/5/2021). Ini bertepatan dengan peringatan Hari Internasional untuk Keragaman Hayati dan rangkaian road to Hari Konservasi Alam Nasional.
PT Timah meraih penghargaan ini atas kepedulian, konsistensi dan keberpihakannya dalam penanganan konflik dan penyelematan satwa yang dilakukan sejak tahun 2018 silam. Penghargaan ini sebagai apresiasi yang diterima PT Timah yang tidak lepas dari upaya emiten berkode TINS ini dalam melakukan sejumlah upaya strategis dalam penyelamatan satwa. Salah satunya bekerjasama dengan Animal Lovers Bangka Island (Alobi) Foundation mendirikan Lembaga Konservasi Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) ALOBI yang terletak di Kawasan Kampoeng Reklamasi Air Jangkang.
Kawasan Kampoeng Reklamasi Air Jangkang merupakan salah satu bentuk reklamasi dalam bentuk lainnya yang dilakukan PT Timah secara terintegrasi memanfaatkan lahan bekas tambang untuk sarana ecotourism dimana di dalamnya terdapat PPS Alobi. PT Timah menjadi sponsor utama di PPS Alobi Air Jangkang, untuk merehabilitasi satwa yang tidak hanya dari Bangka Belitung saja.
Sejak didirikan pada Oktober 2018 hingga Februari 2021, setidaknya ada 666 ekor satwa yang telah direhabilitasi di PPS Alobi Air Jangkang. Di kawasan ini, PT Timah juga membangun kandang buaya, pasalnya buaya di Bangka Belitung kerap muncul ke permukaan dan berkonflik dengan manusia. PT Timah juga kerap ambil bagian dalam kegiatan pelepasliaran satwa yang dinilai sudah bisa dikembalikan ke habitat alaminya.
Tak hanya itu, PT Timah juga terus melakukan konservasi keanekaragaman hayati melalui program Hutan Kota. Salah satunya, di Hutan Kota Muntok, PT Timah melakukan konservasi satwa dan keanekaragaman hayati lainnya.
“Dengan melestarikan satwa, kita turut menjaga keseimbangan ekosistem. Untuk itu, PT Timah terus berupaya memberikan perhatian yang serius terhadap satwa salah satunya dengan membentuk PPS di Air Jangkang bersama dengan Alobi,” ungkap Direktur Utama PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi.
Riza menyampaikan dalam melakukan konservasi satwa bersinergi dengan lintas sektor sehingga dapat lebih optimal. PT Timah juga terus berkomitmen untuk melakukan konservasi dan pelestarian satwa, termasuk satwa endemik.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem (Dirjen KSDAE), Wiratno mengatakan, penghargaan ini diberikan kepada tokoh masyarakat dan para penggiat lingkungan.
“Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi KLHK bagi para penggiat lingkungan yang telah peduli terhadap lingkungan hidup. Kita apresiasi kepada PT Timah sebagai BUMN yang turut pelestarian lingkungan baik menjaga ekosistem dan restorasi satwa melalui PPS,” pungkas Wiratno.
Ia mengatakan, penghargaan ini sudah dilakukan sejak tahun 2020 lalu, Ia berharap BUMN dapat konsisten menjaga kelestarian lingkungan, bersama gerakan pemuda dan masyarakat.
Ketua Alobi Foundation, Langka Sanie mengatakan, pihaknya sudah berkolaborasi dengan PT Timah melalui Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi di Air Jangkang untuk melakukan konservasi dan rehabilitasi satwa.
“Kita bersama dengan PT Timah berkolaborasi di PPS Air Jangkang di tahun 2018, pergerakan luar biasa dalam rehabilitasi satwa. Salah satunya ialah elang kita lepaskan hari ini direhabilitasi di PPS. Kita bersyukur PT Timah konsisten terhadap penyelematan satwa,” tandas Langka Sanie.