Jakarta, TAMBANG – PT Timah Tbk (Timah) terus berkomitmen untuk melakukan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan di antaranya dengan konsisten melaksanakan reklamasi.
Tahun 2023, Timah akan melakukan reklamasi laut dalam beberapa kegiatan yakni penenggelaman artificial reef, restocking cumi, pemantauan kualitas air laut, penanaman mangrove, membuat penahan abrasi dan restocking kepiting bakau.
Emiten berkode TINS ini akan menenggelamkan 1.920 artificial reef tahun 2023 yang akan dilaksanakan di 11 titik. Penenggelaman artificial akan dilaksanakan di Pulau Bangka.
Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan dalam melaksanakan reklamasi laut PT Timah Tbk melibatkan masyarakat sekitar untuk mendorong program pemberdayaan masyarakat.
“Penenggelaman artificial reef ini diharapkan dapat memberikan dampak kelestarian ekosistem laut, sehingga bisa mendorong pariwisata bawah laut dan menjadi rumah ikan yang bisa dimanfaatkan para nelayan,” ucap Anggi.
PT Timah Tbk, kata Anggi terus berkomitmen melakukan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan sesuai dengan visi perusahaan menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia yang ramah lingkungan.
Dalam melaksanakan reklamasi laut, Timah juga bersinergi dengan masyarakat, akademisi, hingga yayasan. “Reklamasi laut merupakan komitmen perusahaan untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut,” tandas Anggi.
Sebagai informasi, anggota holding pertambangan Indonesia MIND ID ini melaksanakan penambangan di darat dan laut, sehingga upaya reklamasi juga dilakukan di keduanya. Reklamasi laut yang dilakukan PT Timah Tbk dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Kepulauan Riau.
Selain itu, untuk memperbanyak populasi cumi, TINS juga akan melakukan restocking cumi dengan target 20.000 anakan cumi. TINS juga akan melakukan pemantauan kualitas laut di sekitar aktivitas operasi laut PT Timah Tbk.
Sedangkan di Provinsi Kepulauan Riau reklamasi laut dilaksanakan di Karimun dan Kundur dengan menanam mangrove, melakukan restocking 1400 ekor kepiting bakau dan membuat penahan abrasi sepanjang 450 meter.