Yogyakarta, TAMBANG – Gelaran olympiade pertambangan bergengsi untuk mahasiswa telah usai dilaksanakan. Sejak Desember tahun lalu hingga awal Mei 2024, PT Agincourt Resources (PTAR) terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan pertambangan berkelanjutan bagi para peserta OlympiAR.
Komitmen memajukan bidang pendidikan sekaligus membuka jalan bagi generasi muda pertambangan ini diwujudkan lewat serangkaian kegiatan. PTAR mengadakan beberapa seminar pembekalan materi yang diisi oleh praktisi bidang pertambangan, baik yang berasal dari asosiasi, perusahaan, hingga manajemen.
Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Ruli Tanio, di sela-sela penjurian mengungkapkan bahwa latar belakang umum penggagasan olympiade ini yaitu ingin mempercepat adanya jembatan antara dunia pendidikan dengan dunia industri. Selain itu, Ruli juga menegaskan latar belakang khususnya yakni PTAR ingin menangkap talent-talent terbaik dengan lebih cepat.
“Harus ada yang mempelopori, karena kegiatan ini bukan project yang return-nya bisa dihitung dengan cepat. Maka harus ada keinginan yang kuat, komitmen, konsistensi, supaya project ini menjadi sesuai dengan yang didesain pada awalnya,” ucapnya.
OlympiAR sebetulnya sedang membangun tradisi untuk generasi pertambangan berikutnya. Adapun tradisi yang dimaksud yaitu continues improvement. Hal ini menurut Ruli bisa diwujudkan lewat kolaborasi dan juga basic research serta rasionalitas.
“OlympiAR bukan hanya tentang memenangkan pertandingan, tetapi lebih tentang pembelajaran, pertumbuhan, dan persiapan para pemimpin masa depan dalam industri pertambangan berkelanjutan,” ungkapnya.
Hal senada juga didukung oleh Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), STJ Budi Santoso. Budi menganggap industri pertambangan tidak hanya mencakup geologi, akan tetapi juga metalurgi bahkan lingkungan. “Ini merupakan sesuatu yang kadang luput dari dunia pendidikan, bahkan kadang di dunia profesi pun terkotak-kotakan juga,” jelas Budi.
Ketua IAGI yang juga menjadi Dewan Juri OlympiAR 2024 ini melihat sendiri dan merasa bangga atas kolaborasi serta inovasi yang dihadirkan oleh para peserta. “Bagaimana terminologi geometalurgi yang urusannya adalah melihat respon metalurgi atau prosesnya di drive sejak pekerjaan geologi. Ini sangat bagus sekali,” katanya.
Menurut Budi materi-materi yang diberikan kepada para peserta merupakan kolaborasi dan diskusi antarpihak terutama Agincourt bersama MGEI-IAGI. “Backgroundnya dari multidisiplin, multi perusahaan. Jadi sesuai dengan kebutuhan industri dan secara spesifik bisa digunakan langsung oleh Agincourt atau perusahaan lain,” pungkasnya.
Baca Juga: Tim Hornblende Dari ITB Berhasil Menyabet Juara OlympiAR 2024