Jakarta, TAMBANG – Perusahaan multidisiplin di bidang kontrak pertambangan, rekayasa, pengadaan & konstruksi (EPC), serta jasa minyak & gas bumi, PT Petrosea Tbk (Petrosea) komitmen menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) dan digitalisasi untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan strategis.
“Ini perjalanan Petrosea dari dua tahun yang lalu. Kita komit untuk melakukan digitalisasi agar kita lebih line organisasinya dan lebih produktif,” ujar Human Capital and General Services Director Petrosea, Bita Budiariani di Jakarta, Selasa (7/11).
Menurut Bita, digitalisasi yang dilakukan Petrosea sudah diterapkan di semua divisi seperti pada Human Capital (HC), Keuangan, rantai pasok, asset management dan lain-lain. Brand teknologi digital yang digunakan semuanya dari SAP, perusahaan perangkat lunak multinasional asal Jerman.
“Kita backbone-nya cuma SAP. Human capital kita pakai, supply chain, asset management, finance dan lain-lain,” beber dia.
Bita menjelaskan, alasan Perusahaan yang hanya menggunakan satu provider agar semua data dan informasi bisa terintegrasi satu sama lain. Dalam proses mengintegrasikan data-data itu pihaknya menyediakan transformation office untuk menjangkau semuanya.
“Mengapa kita memakai satu provider SAP supaya bisa integrated antara finance, supply chain asset management, mining, HC, semuanya integrated dan kita ada transformation office untuk merange semua itu,” beber dia.
Komitmen Petrosea menjalankan revolusi digital ini dituangkan dalam strategi 3D yang meliputi Diversifikasi, Digitalisasi dan Dekarbonisasi. Strategi ini juga sebagai penggerak untuk memaksimalkan proposisi nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.
Berkat strategi 3D, Petrosea memenangkan kategori “Special Award for Sustainability” di ajang IDC Future Enterprise Awards Asia Pacific 2022. Penghargaan bergengsi ini diumumkan oleh International Data Corporation (IDC) pada acara IDC Digital Transformation Summit di Singapura, Rabu 26 Oktober 2022.
Di operasional tambang, Petrosea punya Minerva Digital Platform yang didukung oleh sistem Fleet Management System (FMS) secara real-time dan akurat. Minerva Digital Platform terbukti telah meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, serta mengurangi emisi karbon.
Petrosea juga menggunakan berbagai teknologi mutakhir, seperti kecerdasan buatan (AI), sensor pintar, dan machine learning pada proyek Tabang, Kalimantan Timur. Keberadaan sensor memungkinkan pelaksanaan pemeliharaan prediktif pada armada truk, sehingga dapat mengurangi penggunaan truk dan secara otomatis mengurangi dampak karbon.
Bita kemudian menjelaskan bahwa dalam proses transformasi ke sistem digital bukan perkara mudah, butuh keberanian dari Perusahaan. Apalagi, biaya yang digelontorkan tidak sedikit.
“Keberanian manajemen untuk memutuskan itu mungkin gak semua organisasi bisa melakukan itu. Implementasi SAP ini saja membutuhkan 1,5 sampai 2 tahun untuk proses semuanya,” sebutnya.
“Jadi modalnya memang tidak murah. Tapi ini cost yang setelah 1-2 tahun lagi, kita bisa merasakan benefitnya,” imbuh dia.