Jakarta, TAMBANG – Penyedia alat berat pertambangan global, Komatsu Ltd melalui anak usahanya di Australia mengakuisisi perusahaan teknologi teleoperasi tambang bawah tanah, Mine Site Technologies Pty Ltd (MST Global). Teknologi teleoperasi tersebut memanfaatkan perangkat komunikasi dan sistem pelacakan posisi yang canggih untuk mengoptimalkan kinerja underground mining.
Kesepakatan antara Komatsu dan MST Global dapat membantu para penambang membangun ekosistem digital. Utamanya lewat laporan dan peringatan secara real time, teknologi suara dan komunikasi, solusi perangkat lunak, infrastruktur jaringan yang kuat, serta teknologi nirkabel dan geospasial.
“Selama 30 tahun, MST Global telah memberikan solusi inovatif. Perusahaan ini fokus mengembangkan solusi serta layanan untuk meningkatkan aspek keselamatan dan produktivitas,” kata Strategic marketing, Public & Media Relations Komatsu, Shawn-Laree O’Neil melalui keterangan tertulisnya, Kamis (16/6).
Lebih lanjut, Komatsu dan Mine Site akan bekerja sama untuk meningkatkan ketersediaan komunikasi digital latensi rendah berkecepatan tinggi, yang diperlukan untuk menyediakan komunikasi mission-critical, mengintegrasikan sensor IoT, meningkatkan volume informasi pelacakan, pemantauan, serta automatisasi real time dari operasi tambang.
“Solusi MST Global memungkinkan komunikasi antara operator dan peralatan pertambangan, serta pelacakan posisi untuk operator dan peralatan. Memanfaatkan sistem komunikasi broadband serat optik, yang menciptakan tiruan digital geospasial real time dari operasi bawah tanah,” sambung Shawn.
MST Global telah menawarkan platform untuk memvisualisasikan dan memantau lingkungan penambangan bawah tanah. Sehingga memungkinkan kontrol dari pusat operasi jarak jauh. Dengan demikian, pengoperasian tambang menjadi lebih aman dan produktif.
Salah satu portofolio terbaru MST Global adalah HELIX, sebuah platform perangkat lunak yang menggabungkan perangkat lunak, perangkat keras, dan integrasi pihak ketiga untuk penambangan bawah tanah. MST Global mengembangkan HELIX dari basis perangkat lunak miliknya, yaitu 2D visualisation and tracking software, dan ICA and Minedash.
Dengan kerja sama tersebut, Komatsu berharap dapat semakin meningkatkan kecepatan operasi lewat solusi teknologi canggih, termasuk automatisasi dan teleoperasi peralatan pertambangan bawah tanah.
“Sejalan dengan rencana manajemen Komatsu jangka menengah, yang sedang memperluas penawaran untuk penambangan hard rock bawah tanah,” pungkas Shawn.