Jakarta, TAMBANG – PT PLN (Persero) berupaya optimal dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) untuk mengurangi emisi dari sektor kelistrikan, salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan energi asal Saudi Arabia, ACWA Power.
Kerja sama PLN dengan dengan ACWA Power diwujudkan dalam nota kesepahaman ( Memorandum of Understanding / MoU ) yang dilakukan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Vice Chairman and Chief Executive Officer ACWA Power, Paddy Padmanathan yang disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury, dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Dadan Kusdiana dalam rangkaian ajang KTT G20, di Nusa Dua Bali, Senin (14/11).
Wakil Menteri I Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pahala Mansury mengatakan, penandatanganan MoU ini menjadi jembatan kedua belah pihak untuk memperluas kerja sama pada pengembangan energi bersih. Hal ini sejalan dengan langkah pemerintah Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.
“Kerja sama ini merupakan langkah strategis kedua pihak untuk mencapai cita cita dunia dalam mengurangi emisi karbon. Kedepan kedua belah pihak bisa menjajaki kerja sama tidak hanya untuk kelistrikan, tetapi juga di luar kelistrikan ini termasuk pengembangan hidrogen,” kata Pahala, Selasa (15/11).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Dadan Kusdiana mengungkapkan, Indonesia memiliki banyak potensi EBT, dengan adanya kerja sama ini akan membuat pengembangan EBT lebih masif lagi.
“PLN sangat agresif mencoba melihat peluang dan kemungkinan mengembangkan lebih banyak energi hijau. Tentu saja banyak tantangan untuk PLN. Tapi menurut saya ini proses transisi energi,” ujar Dadan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, dalam menangani perubahan iklim bukan hanya sebagai tantangan untuk menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi peluang bisnis. Kedepan, akan ada banyak agenda PLN dalam transisi energi yang membutuhkan kolaborasi semua pihak.
“ACWA Power dan PLN telah membangun kerja sama yang sangat kuat, berjangka panjang, dan produktif,” tutur Darmawan.
Darmawan menambahkan, kerja sama PLN dengan ACWA Power sebelumnya telah terjalin dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Singkarak dan Saguling yang MoUnya ditandatangani pada Oktober 2022 lalu.
“Hari ini PLN dan ACWA menambah kerja sama lagi dan komitmen hari ini adalah komitmen yang lebih luas, menjajaki peluang untuk ekspansi bisnis bersama, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri,” tandasnya.
PLN dan ACWA Power pun sedang menghadapi tantangan perkembangan teknologi. Maka PLN dan ACWA sedang menjajaki pengembangan proyek EBT, seperti Photovoltaic Surya, Angin, Hydro, Pump Storage, Battery Peaker, Battery Storage, Pasang surut, dan Panas Bumi. Bahkan, kami akan bersama-sama mengembangkan fasilitas Green Hydrogen dan Green Amonia.
“ACWA Power mendukung PLN di Indonesia dengan melakukan kolaborasi strategi, teknologi dan investasi,” ucapnya
CEO ACWA Power, Paddy Padmanathan mengungkapkan, Indonesia merupakan negara kepulauan yang unik dengan keanekaragaman sumber daya alam yang bisa dijadikan sumber EBT seperti panas bumi, matahari, angin dan sungai.
Kata Paddy, melalui kerja sama ini akan menjadi jembatan kedua belah pihak untuk berkolaborasi mendukung transisi energi dan mengurangi emisi karbon.
“Kami ingin menjelajahi bersama PLN dalam mengembangkan energi terbarukan, memgembangkan hidrogen untuk mengurangi karbondioksida,” tutupnya.