Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan tambang batu bara yang baru saja melantai di bursa, PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) merilis kinerja paruh pertama 2022. Sejalan dengan industri batu bara yang tengah mengkilap, kinerja emiten berkode COAL ini pun mentereng. Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp.82,39 miliar. Capaian ini melejit 1.382% dibanding realisasi laba bersih di periode yang sama tahun lalu. Paruh pertama tahun lalu perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp 5,55 miliar.
Kinerja laba yang moncer ini tidak terlepas dari naiknya pendapatan perusahaan. Di paruh pertama tahun ini, COAL sukses membukukan pendapatan senilai Rp 367,06 miliar. Dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp.54,60 miliar terjadi kenaikan 572,25%.
Dalam enam bulan pertama tahun ini, COAL sukses mencatat kenaikan penjualan 6,8 kali. Di paruh pertama tahun lalu, perseroan sukses mencatat penjualan sebesar Rp.54,6 miliar sementara di paruh pertama tahun ini sukses mencatat penjualan sebesar Rp.367 miliar.
Sebelumnya, manajemen COAL mengaku optimis kinerja operasional perusahaan akan tumbuh signifikan di tahun ini. Pihaknya menargetkan produksi dan penjualan naik 300% dibandingkan tahun lalu. Ini disampaikan oleh Donny Janson Manua, Direktur Utama COAL. “Target produksi hingga 900 ribuan ton dan dijual semua, ini tiga kali lipat atau setara 300% dari tahun lalu yang produksinya mencapai 260 ribu ton,” jelas Donny.
Dijelaskan juga bahwa kapasitas produksi tahun lalu yang hanya 260 ribu ton lebih karena perusahaan masih baru. Sementara tahun ini didukung dengan alat-alat produksi yang bertambah, kapasitas produksi meningkat. Batu bara dari tambang COAL sebagian besar untuk pasar ekspor sementara untuk pasar domestik dialokasikan sebesar 25% untuk memenuhi kewajiban domestic market obligation. Pasar ekspor yang dituju adalah Bangladesh, Vietna, dan Cina sebagai pasar terbesar.
Untuk diketahui, PT Black Diamond Resources adalah perusahaan induk dari perusahaan swasta Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan batubara dan kegiatan pertambangan lainnya, yakni PT Dayak Membangun Pratama. Lokasi penambangan utama PT Dayak Membangun Pratama berada di Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah.