Jakarta-TAMBANG. Perusahaan minyak dan gas bumi ConocoPhillips berencana menutup kilang LPG (liquified petroleum gas) di Lapangan Belanak, Blok B Laut Natuna Selatan akhir 2016 mendatang. Pengolahan nantinya hanya fokus untuk gas alam.
“Kami sedang persiapan penutupan,” kata Vice President Development and Relations ConocoPhillips Joang Laksanto, Jumat (26/2). Joang mengatakan kilang ditutup lantaran menurut perusahaan skala keekonomiannya sudah menurun. Sayangnya, Joang enggan memberi alasan secara rinci.
Manager Corporate & External Communication ConocoPhillips Indonesia, Diarmila Sutedja menambahkan penutupan kilang LPG tersebut masih menunggu persetujuan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MIGAS).
Saat ini produksi LPG di kilang terapung (Floating Producing Storage Offshore) mencapai 10 ribu barel LPG per hari. Proses pelepasan saham atau lebih dikenal dengan farm out itu, ucap Diamila, tetap berjalan sesuai rencana awal. Targetnya, semua proses lego saham ini rampung pada pertengahan 2017 mendatang.
Seperti diketahui, ConocoPhillips menguasai saham Blok B sebesar 40%. Sisanya dipegang oleh Inpex Corporation sebesar 35% dan PT Chevron Pacific Indonesia sebesar 25%.
”Sejauh ini kan sudah open data. Kami beri kesempatan pada calon peminat dahulu,” jelasnya.
Sebelunya, sejumlah perusahaan menyatakan minatnya untuk membeli saham ConocoPhillips di Blok B Natuna Selatan. Di antaranya adalah PT Pertamina.