Jakarta, TAMBANG – Mulai meredanya kekhawatiran potensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China, memberikan sentimen positif pada bursa saham Asia.
Binaartha Institutional Research pada Rabu (27/3) menganalisis, Nikkei menguat dengan dukungan saham-saham Migas dan pertambangan batu bara, termasuk juga saham-saham konstruksi dan permesinan yang juga menguat. Kospi menguat dengan dukungan saham-saham teknologi dan elektronik.
Selain itu, sejumlah indeks saham China juga bergerak positif dengan dorongan saham-saham teknologi dan telekomunikasi.
Sementara di zona Eropa, pasca melemah, laju bursa saham Eropa mampu berbalik menguat, seiring penilain berkurangnya ketegangan potensi terjadinya perang dagang AS-China. Indeks Pan-European Stoxx600 berbalik naik 1,16 persen dengan dukungan hampir seluruh sektor, terutama sektor teknologi yang memimpin penguatan.
Pelaku pasar memanfaatkan momentum terbukanya diskusi perdagangan antara China-AS untuk membicarakan tarif perdagangan keduanya. Di tengah penguatan yang terjadi, pelaku pasar juga mencermati kondisi politik kawasan menyusul terjadinya pengusiran terhadap diplomat Rusia di Inggris dan beberapa kawasan Eropa lainnya.
Berbeda dengan bursa saham Asia dan Eropa dalam kondisi menghijau, pada bursa saham AS cenderung mengalami pelemahan.
Saham-saham di sektor teknologi banyak terkena aksi jual terutama saham Amazon, Microsoft, dan Apple. Saham Facebook pun tak ketinggalan melemah setelah adanya rilis Merrill Lynch yang memangkas proyeksi harga.
Pemangkasan ini menyusul terjadinya insiden adanya indikasi pencurian data-data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica.
Alhasil, sejumlah saham-saham teknologi terkena imbas pelemahan dan aksi jual yang memanfaatkan kenaikan sebelumnya terjadi serta menyeret saham-saham sektor lainnya untuk berbalik melemah.