Beranda Korporasi Kepemilikan Saham Berubah, Operasional PTNNT Berjalan Normal

Kepemilikan Saham Berubah, Operasional PTNNT Berjalan Normal

Jakarta-TAMBANG. Perubahan kepemilikan saham PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) tidak memengaruhi kegiatan operasi perseroan. PTNNT mengaku tetap melanjutkan operasi secara normal, sesuai dengan komitmen PTAMI untuk tetap mempertahankan standar-standar operasi tambang yang tinggi dan aman, serta kinerja lingkungan yang bertanggung jawab.

Rachmat Makkasau, Presiden Direktur PTNNT menyambut baik pengumuman perubahan kepemilikan saham perseroan. Menurut dia, perubahan kepemilikan saham ini tidak memengaruhi kegiatan operasi tambang PTNNT.

Dia yakin pemilik saham PTNNT yang baru tetap mempertahankan standar-standar operasional yang tinggi atas keselamatan kerja, pengelolaan lingkungan, dan tanggung jawab sosial.

“Seluruh karyawan dan mitra bisnis tambang Batu Hijau sangat menghargai komitmen PTAMI untuk tetap mempertahankan standar-standar operasi tambang yang tinggi dan aman, kinerja lingkungan yang bertanggung jawab, serta pengembangan masyarakat,” ucapnya.
Sebelumnya, PT Amman Mineral Internasional (“AMI”) mengumumkan pembelian 82,2 persen saham PTNNT dari Newmont Mining Corporation dan Sumitomo Corporation, senilai US$ 2,6 miliar. Setelah berhasil menguasai saham PTNNT, belakangan PT Medco Energi Internasional Tbk (‘MedcoEnergi”) mengakuisisi saham PT Amman Mineral Internasional

Lebih lanjut, Rachmat menyatakan bahwa PTAMI berkeinginan untuk mempertahankan status karyawan, hak-hak, dan benefit sebagaimana saat ini. Perlu diketahui, PTNNT saat ini mempekerjakan sekitar 7.000 karyawan dan mitra bisnis. Sejak mulai beroperasi pada tahun 2000, PTNNT telah berkontribusi lebih dari Rp. 90 triliun melalui pembayaran pajak, bea, royalti, gaji karyawan, pembelanjaan domestik atas barang dan jasa, serta pembayaran deviden kepada para pemegang saham nasional. Selain itu, PTNNT juga telah melaksanakan program-program pengembangan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi tambang dengan anggaran rata-rata lebih dari Rp. 50 miliar per tahun.

“Seluruh karyawan dan mitra bisnis tambang Batu Hijau sangat menghargai komitmen PTAMI untuk tetap mempertahankan standar-standar operasi tambang yang tinggi dan aman, kinerja lingkungan yang bertanggung jawab, serta pengembangan masyarakat. Melalui kinerja yang baik dan berkelanjutan, kami akan terus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi secara jangka panjang untuk Kabupaten Sumbawa Barat dan Propinsi Nusa Tenggara Barat, serta memberikan pendapatan kepada pemerintah melalui pembayaran pajak-pajak di tingkat lokal, regional, dan nasional,” jelasnya.

Melalui kinerja yang baik dan berkelanjutan, Rachmat yakin PTNNT tetap dan akan terus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi secara jangka panjang untuk Kabupaten Sumbawa Barat dan Propinsi Nusa Tenggara Barat, serta memberikan pendapatan kepada pemerintah melalui pembayaran pajak-pajak di tingkat lokal, regional, dan nasional.