Nova Farida
[email protected]
Jakarta-TAMBANG. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkue), Askolani menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi merupakan sebuah kewajiban untuk penyehatan fiskal Indonesia. Menurutnya, kebijakan ini bisa memengaruhi penurunan harga minyak dunia.
“Kenaikan harga BBM subsidi sudah kewajiban, bukan opsi,” tegas Askolani kepada wartawan di kantornya, Selasa (4/11).
Katanya, jika penyesuaian harga maupun pengurangi anggaran subsidi BBM, maka kas negara akan tersedot lebih besar. Dan ini akan berdampak pada mengorbankan anggaran pembangunan. “Kalau tidak naik kasihan semuanya, pembangunan nggak efektif, masyarakat tak terbantu dan kita nggak akan hemat energi. Jadi itu harus diubah,” tuturnya.
Ia menuturkan, pelemahan nilai tukar rupiah telah menyebabkan potensi kenaikan anggaran subsidi BBM pada bulan lalu melebihi pagu APBN Perubahan 2014 sebesar Rp246,5 triliun.
Namun ketika ditanya kapan kepastian kenaikan harga BBM subsidi, Askolani belum bias memastikannya.