Jakarta, TAMBANG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) hingga Mei 2024. Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM, Arifin Tasrif usai rapat di Istana Negara.
“Perpanjangan izin ekspornya sampai Mei 2024 dengan catatan,” ujar Arifin saat ditemui di Gedung ESDM, Jumat (28/4).
Catatan yang dimaksud Arifin adalah PTFI harus menyelesaikan smelter tembaga yang tengah dibangun di Kawasan Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur pada 2024, begitupun dengan AMMAN. Adapun bentuk hukum yang akan mewadahi kebijakan ini berupa Peraturan Menteri (Permen).
“Selesaikan dulu (pembangunan smelter) baru ekspor. Itu lewat Permen,” beber Arifin.
Pemberian perpanjangan izin ekspor ini bukan tanpa alasan. Kata dia, meski dalam Undang-Undang nomor 3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara semua komoditas mineral mentah beserta konsentratnya dilarang ekspor pada Juni tahun ini, Pemerintah memberi relaksasi terhadap kedua perusahaan tersebut lantaran sedang menyelesaikan smelter tembaganya, bahkan PTFI progresnya sudah mencapai 61 persen.
“Yang namanya copper smelter ini kan progresnya sudah 61 persen akhir bulan ini. Saya minggu depan mau ke sana. AMMAN juga progresnya demikian,” jelas dia.
Alasan lainnya karena faktor Pandemi Covid-19 yang menyebabkan proses konstruksi smelter tersebut mandek. Karena itu pemerintah memberi kebijakan baru terkait izin ekspor tembaga ini.
“Pandemi kan ketahuan sama sekali. Memang karena kontraktornya juga di Jepang, di Jepang juga lockdown-nya juga dua tahun kalau gak salah. Jadi kegiatan-kegiatan untuk pembangunan itu terhambat,” imbuhnya.
Di sisi lain, Arifin menyebut jika ekspor ini dihentikan, sementara pembangunan smelter masih berlangsung, maka yang rugi juga menurutnya pemerintah . Mengingat saham terbesar PTFI dimiliki BUMN sebesar 51 persen.
“Kita lihat kalua distop juga yang kena di situ Freeport. Kita (sahamnya) 51 persen, baru asingnya 49 persen,” bebernya.
Sebagaimana diketahui, PTFI tengah membangun smelter tembaga berkapasitas 1,7 ton konsentrat per tahun di Kawasan JIIPE yang ditargetkan rampung pada akhir 2024. Produknya akan menopang bahan baku baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Sedangkan PT Smelting, anak usaha PTFI akan mengola 1,3 juta konsentrat per tahun.
AMMAN sendiri lewat anak usahanya, PT Amman Mineral Industri (AMIN) sedang membuat smelter tembaga di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Progres pembangunan hingga Januari 2023 mencapai 51,63%.