Bangka,TAMBANG, Timah merupakan salah satu komoditi tambang andalan Indonesia. Negara ini dikenal sebagai salah satu produsen logam timah terbesar dunia dimana PT Timah,Tbk sampai sekarang merupakan produsen terbesar kedua. Seperti komoditas tambang lain, timah juga sudah memenuhi kewajiban dengan melakukan pengolahan dan pemurnian dalam negeri.
Bijih timah diolah menjadi tin ingot yang sejauh ini sebagian besar diekspor dan hanya kurang lebih 5% yang dimanfaatkan dalam negeri. Di dalam negeri, tin ingot diolah menjadi produk tin solder, tin plate dan tin chemical yang salah satunya dihasilkan oleh anak uaha PT Timah,Tbk yakni PT Timah Industri.
“Hal ini menunjukkan bahwa industri antara dan hilir dari komoditi timah Indonesia belum berkembang dengan baik. Ada sejumlah tantangan yang harus dicarikan solusi bersama sehingga hilirasasi produk timah berkembang dan memberi manfaat yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional,”ungkap Herry Permana, Asisten Deputi Minyak dan Gas, Pertambangan dan Petrokimia, Deputi Koordinator Bidang Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.
Herry menjelaskan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) kali ini mengusung tema “Hilirisasi komoditas timah untuk peningkatan nilai tambah, peningkatan penerimaan negara dan Daya Tahan Ekonomi”. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan menyamakan persepsi, menambah wawasan dan pengetahuan serta optimalisasi pengawasan kegiatan pertambangan timah. Juga membangun kolaborasi dan sinergitas antar Kementerian, lembaga, daerah dan stakeholder dalam pelaksanaan kebijakan hilirisasi khusus di komoditas timah.
Peserta yang hadir adalah perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Investasi/BKPM, Kementerian KLHK, Pemerintah Propinsi Bangka Belitung, MIND ID dan PT Timah,Tbk.
Sehari sebelum kegiatan FGD, para peserta mendapat kesempatan kunjungan lapangan ke penambangan laut dengan mengunjungi Kapal Isap dan fasilitas pengolahan timah di Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Fasilitas pengolahan timah di Muntok ini yang mengolah timah menjadi produk antara yakni tin ingot.