Jakarta, TAMBANG – Satu unit dump truck yang sedang mengangkut bauksit menabrak minibus single cabin di jalan hauling PT BKB, Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa (2/1). Atas insiden ini dua orang dikabarkan meninggal dunia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) lewat Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, sudah menerjunkan tim investigator untuk menangani hal ini. Pihaknya juga memastikan operasional PT BKB diberhentikan sementara.
“Kami sudah kirim investigator. Betul, dihentikan kegiatan tambang sampai ada perbaikannya,” jelas Sub Koordinator Keselamatan Pertambangan Mineral Kementerian ESDM, Dwinanto Herlambang kepada tambang.co.id, Kamis (4/1).
Dwinanto menyebut bahwa Kementerian ESDM rutin menerjunkan tim investigator jika ada insiden fatality di area operasional tambang. Menurut dia, pihaknya komitmen untuk mengedepankan pembinaan dan pengawasan kepada semua pelaku usaha tambang.
“Kami Minerba mengedepankan pembinaan dan pengawasan. Jika ada fatality, maka kami investigasi,” beber Dwinanto Herlambang.
Dia juga menegaskan bahwa selama ini pihaknya terus melakukan sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan tambang. Ini penting untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua karyawan.
“Sosialisasi pembelajaran kecelakan sudah intensif melalui sistem internal oleh Kepala Inspektur Tambang (KaIT) dan Kepala Teknik Tambang (KTT),” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang beredar, tabrakan terjadi di Kabupaten Sanggau, Kalbar sekitar pukul 11.00 WIB di Kilometer 16 Dusun Meranggau.
Saat itu, truk jumbo pengangkut material bauksit bergerak menuju Pelabuhan. Di waktu bersamaan, sebuah minibus berjenis single cabin yang sedang membawa makanan melaju ke arah sebaliknya dan kemudian melintang di jalan hauling karena licin habis diguyur hujan.
Mobil dump truck sebetulnya sempat melakukan rem, namun karena jarak antar keduanya yang cukup dekat, tabrakan hebat pun tak bisa terhindarkan. Selain dua korban meninggal dunia, kecelakaan ini juga mengakibatkan satu orang dirawat di RSA Pontianak dan 4 orang luka-luka ringan.
Semua korban telah ditangani langsung oleh pihak PT BKB termasuk mengurus perlengkapan dan biaya pemakaman korban. Kepolisian setempat juga masih menyelidiki penyebab kejadian ini.