Jakarta, TAMBANG – Menteri ESDM Ignasius Jonan membuka resmi konvensi pengembang panas bumi “The 6th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2018” di Jakarta Convention Centre, Kamis (6/9).
Jonan mewakil Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sedianya terjadwal membuka secara resmi konvensi ini menegaskan, pengembangan panas bumi harus dipercepat, berbagai project harus di esksekusi dan yang sedang eksplorasi untuk jalan terus, agar target kapasitas terpasang panas bumi sebesar 7.200 mega watt (mw) pada tahun 2025 bisa tercapai.
“Untuk mencapai itu, pemerintah telah menetapkan kebijakan terobosan mencakup , penugasan BUM untuk mengembangan wilayah kerja pans bumi, penyerdehanaan perizinan. Juga menugurangi resiko eksplorasi dengan mekanisme geothermal fund dan program government drilling,” Kata Jonan.
Dalam konvensi ini, hadir berbagai perusahaan menampilkan berbagai produk dan proses pengembangan eksplorasinya, termasuk Pertamina, PLN juga PT Sejahtera Alam Energy (SAE).
“IIGCE tahun ini ada peningkatan jumlah peserta convention termasuk perusahaan penunjang bisnis panas bumi, technical paper da workshop. Diperkirakan lebih dari 500 delegasi dan 5000 pengunjun akan berpartisipasi,” kata Ketua IIGCE 2018, M. Ikbal Nur.
Sementara itu, Direktur PT Sejahtera Alam Energy (SAE) Bregas H Rochadi mengatakan, sejak tahun 2017 PT SAE telah mengikuti konvensi pengembang panas bumi ini. Pada tahun ini menurutnya, PT SAE menunjukkan proses eksplorasi yang sedang berlangsung dalam mengembangkan PLTPB Gunung Slamet.
“Kami berpartisipasi dan menunjukkan proses eksplorasi yang sedang kami lakukan dalam pengembangan panas bumi di Gunung Slamet. Ini konvensi yang bagus dan penting untuk diikuti oleh para pengembang panas bumi,” kata Bregas.