Takengon, TAMBANG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan meresmikan beroperasinya tiga Gardu Induk (GI) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi(SUTT) yang ada Provinsi Aceh. Dengan beroperasinya GI & SUTT, PLN melakukan penghematan sebesar Rp265,5 miliar per tahun.
Jonan mengungkapkan, GI 150 kV Takengon dan SUTT 150 kV Takengon – Bireuen merupakan GI dan SUTT pertama di Aceh Bagian Tengah dengan kapasitas 30 MVA. Dia berharap peresmian ini bisa mendukung pertumbuhan perekonomian Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah melalui kehandalan sistem kelistrikan dan suplai yang mencukupi.
“Terima kasih atas kerjakeras rekan-rekan PLN sehingga gardu induk dan transmisi ini bisa cepat terselesaikan, ini semua demi meningkatkan kehandalan listrik khususnya di Aceh,” ungkap Jonan dalam keterangan tertulis yang diterima tambang.co.id, Selasa (9/4).
Peresmian proyek kelistrikan di Provinsi Aceh dipusatkan di GI 150 kV Takengon, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang hadir dalam acara tersebut menyatakan apresiasinya terhadap kinerja PLN di Aceh. Sebab proyek ini telah meningkatkan kapasitas penyediaan energi listrik untuk Provinsi Aceh khususnya Aceh Tengah dan Bener Meriah.
“Terimakasih PLN atas kerja kerasnya, dengan listrik yang cukup maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami juga berharap dengan diresmikannya kelistrikan hari ini listrik di Aceh semakin handal,” ujar Nova.
Sementara , Direktur Bisnis Regional Sumatera, Wiluyo Kusdwiharto memastikan bahwa percepatan yang dilakukan PLN dalam pembangunan kelistrikan diharapkan bisa menarik investor untuk datang dan memanfaatkan energi listrik yang tersedia. Menurutnya, setelah terkoneksi dengan sistem 150 kV Sumatra Bagian Utara yang menjadi salah satu sumber suplai utama untuk permintaan energi listrik di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, hal ini akan meningkatkan kehandalan suplai energi di lokasi tersebut.
“Sistem handal dan PLN bisa menghemat hingga 265,5 milyar pertahun. Hal ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, mulai dari warga, stakeholder dan pemerintah Provinsi Aceh, serta kerja keras dan cerdas teman-teman PLN,” jelas Wiluyo.
Untuk diketahui, tiga GI dan SUTT yang diresmikan yaitu, pertama GI 150 kV Takengon dan GI Extension 150 kV Bireuen dan SUTT 150 kV Takengon-Bireuen. Kedua, GI 150 kV Kutacane dan GI Extension 150 kV Berastagi, dan SUTT 150 KV Berastagi-Kutacane. Ketiga GI 150 kV Subulusalam dan GI Extension 150 kV Sidikalang dan SUTT Sidikalang-Subulusalam.
Untuk kedepannya GI dan SUTT Takengon -Bireuen dapat berfungsi sebagai evakuasi daya PLTA Peusangan 1&2 kapasitas 88 MW yang direncanakan COD pada tahun 2021 – 2022. Kehadiran PLTA Peusangan nantinya selain bisa memenuhi kebutuhan listrik tapi juga bisa menghemat biaya operasional PLN, khususnya di wilayah Aceh hingga Rp26 miliar/tahun.
Selain Menteri ESDM dan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, peresmian juga dihadiri Dirjen Ketenagalistrikan Rida Mulyana dan Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto. Turut hadir stakeholder yang terlibat langsung maupun tidak langsung selama proses pengerjaan serta dihadiri masyarakat sekitar proyek.