Jakarta – TAMBANG. PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) turut kecipratan proyek pengadaan pembangkit 35 GW pemerintah. Order sebesar Rp350 miliar dari PT PLN (persero) sudah ada di tangan perseroan.
Direktur dan Corporate Secretary JECC, Antonius Benady mengatakan bahwa sebelumnya pemesanan dari PLN adalah terpusat, namun sekarang berbeda. Perseroan juga mendapatkan dari wilayah yang masing-masing jumlahnya sekitar Rp10 miliaran.
Triwulan I tahun 2015 penjualan perseroan melonjak cukup signifikan karena pengadaan kabel listrik PLN. Sehingga dari april hingga saat ini penjualan perseroan naik menjadi Rp513,94 miliar dari bulan sebelumnya yaitu Rp335,50 miliar.
Demi menyehatkan keuangan, perseroan juga mengerem pengiriman kabel telekomunikasi karena jangka waktu pembayaran yang cukup lama. Jadi perseroan bisa mengimbangi untuk mengatur cash flow, untuk penjualan produk lain. “Piutang tertanam untuk PT Telekomunikasi Indonesia cukup besar,” ujar Antonius senin (8/6).
Selama ini tembaga dan alumunium sebagai bahan baku pembuatan kabel perseroan didapatkan dari pasokan lokal. Pasokan tersebut didapatkan perseroan dari PT Indonesia Asahan Alumunium Persero (Inalum) serta PT TMN.
Kebutuhan tembaga perbulan perseroan sebesar 300 ton – 400 ton per bulan. Sedangkan alumunium tahun ini diperkirakan mencapai 400 ton – 500 ton per bulan.
“Market share dari Jembo dibandingkan pabrik lain 10-12% naik turun,” ujar Antonius.