JAKARTA, TAMBANG. MENTERI Sains, Teknologi, Energi, dan Pertambangan Jamaika, Phillip Paulwell menilai, di masa depan ekspor bijih bauksit tak boleh dilanjutkan lagi. Katanya, akan lebih banyak keuntungan yang didapat bila bijih bauksit itu diolah di dalam negeri.
Sebagaimana dikutip laman Pemerintah Jamaica, Jamaican Information Services, kemarin, Phillip menyampaikan niatnya untuk menghentikan ekspor bijih bauksit itu di depan para pemangku kepentingan, delegasi, dan organisasi perdagangan yang mewakili pekerja di perusahaan Noranda Bauxite Limited, St. Ann, Jamaika. Phillip mengatakan, ada beberapa contoh negara produsen bauksit yang memutuskan untuk melarang ekspor.
‘’Saat ini terdapat kekurangan bijih bauksit di seluruh dunia. Indonesia telah melarang ekspor. Malaysia, yang semula membuka keran ekspor, kini untuk sementara menghentikannya. India, Brazil, Guinea, Vietnam, akan melakukan hal yang sama,’’ kata Phillip.
Bila Jamaika terus melanjutkan ekspor bauksitnya, kata Phillip, tidak ada nilai tambah yang didapat. ‘’Dalam jangka panjang, bauksit harus diproses di dalam negeri,’’ katanya.Meski demikian, katanya, Jamaika akan tetap menghormati kontrak yang ada. Pemerintah Jamaika tidak ingin merenogisasi kontrak yang sudah ditandatangani.
‘’Saya ulangi sekali lagi, apa yang saya sampaikan ini adalah untuk jangka panjang tidak boleh ada ekspor bijih bauksit,’’ katanya.