Jakarta, TAMBANG – Program pemberdayaan masyarakat adat yang dilakukan PT Timah Tbk (TINS) terus berlanjut. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga kelestarian adat dan budaya di wilayah operasional perusahaan.
Salah satu upaya TINS menjaga kearifan lokal masyarakat adat dengan menyerahkan bantuan dua unit Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) kepada Lembaga Adat Mapur, Dusun Air Abik, Desa Gunung Muda, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Rabu (28/12).
Bantuan ini diserahkan oleh Direktur Sumber Daya Manusia TINS, Yennita kepada Ketua Lembaga Adat Mapur Asih, Harmoko.
Yennita mengatakan, bantuan ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi PT Timah Tbk dengan masyarakat Dusun Air Abik dalam mendorong pelestarian adat dan budaya orang lom.
“Mudah -mudahan dengan kita menghargai kearifan lokal ini, tidak hanya mendorong pelestarian adat dan budaya. Tetapi untuk masyarakatnya sendiri bisa mandiri secara ekonomi,” katanya.
Selain itu, PT Timah Tbk juga memberikan pelatihan membuat produk kerajinan. Sehingga nantinya masyarakat bisa membuat produk kerajinan yang bisa dipasarkan di nasional tapi juga internasional juga.
Yennita berharap dengan adanya bantuan ini dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta para generasi muda dalam menjaga kelestarian adat dan budaya. Selain itu, anak muda juga diharapkan bisa mengembangkan kerajinan lokal khad daerah.
“PT Timah berkomitmen penuh dalam mendukung pelestarian adat dan budaya. Dan tentunya dalam hal ni, PT Timah mendukung penuh setiap kegiatan adat ini, yang merupakan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujar dia.
Ia menyebutkan, produk yang dihasilkan masyarakat cukup menarik dan sudah layak dijual sehingga ini menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat.
Bantuan dunia unit alat tenun bukan mesin ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sehingga nantinya bisa membuat beragam kerajinan dengan melibatkan masyarakat dan anak-anak muda.
Ketua Lembaga Adat Mapur, Asih Harmoko bersyukur mendapatkan bantuan alat tenun bukan mesin dari PT Timah Tbk.
Dengan bantuan ini diharapkan para wanita di Dusun mereka dapat meningkatkan dan mengembangkan kerajinan tenun. Sehingga bisa membantu perekonomian masyarakat.
“Alat ini sangat dibutuhkan, selamat pelatihan dua hari ini Alhamdullilah sudah lancar dan ini diluar ekspektasi kami. Dalam dua hari ini mereka mampu membuat beberapa kerajinan tenun dan menghasilkan kerajinan yang dikombinasikan dengan berbagai bahan yang ada disekitar sini, seperti dari lidi, resam, rotan dan berbagai macam bahan lainnya,” ujar Asih.
Baginya, peran PT Timah Tbk kepada Lembaga Adat yang dipimpinnya tersebut sudah sangat luar biasa. Selain itu, dirinya pun sangat takjub akan antusias warganya dan juga para siswa yang mengikuti pelatihan tenun tersebut.
“Memang awalnya agak sulit, tapi lambat laun para ibu – ibu sudah mulai lancar menggunakan alat tersebut,” katanya.
“Selain itu, kami juga akan menempatkan alat tenun tersebut di balai pertemuan Gebong Memarong ini juga, agar balai tersebut selalu ramai dengan adanya kegiatan tenun dari para ibu – ibu. Dan itu nanti akan kami buatkan jadwal untuk penggunaan alat tersebut,” ucapnya.
Menurutnya, dengan melibatkan anak – anak sekolah, diharapkan dapat menciptakan generasi-generasi penerus yang dapat menjaga kelestarian adat istiadat mereka. Sehingga adat istiadat tersebut terus terjaga, dan terus dipelajari oleh anak – anak.
“Semoga kedepan kami dapat terus bersinergi dengan PT Timah Tbk. Kami sangat bersyukur atas kehadiran PT Timah, sebab dari nol, hingga terciptanya gebong memarong dan hari ini ada pelatihan tenun untuk masyarakat dan anak- anak sekolah di sekitar sini, tentu suatu hal yang sangat luar biasa yang PT Timah berikan kepada kami,” ujarnya.