Jakarta – TAMBANG. PT J Resources Asia Pasifik, Tbk (PSAB) telah merogoh kocek sekitar US$ 1,59 juta untuk eksplorasi sampai bulan April 2015. Sebagian besar disalurkan untuk anak usaha sulungnya, yaitu PT J Resources Bolaang Mongondow yang sudah menyedot US$ 1,03 juta.
Untuk bulan April 2015 sendiri, biaya eksplorasi yang dikeluarkan adalah sekitar US$ 290 ribu. Kali ini, jumlah terbesar diperuntukkan bagi anak usaha yang bermarkas di Malaysia, yaitu Specific Resources, Sdn, Bhd.
Specific Resources yang mengelola tambang emas Penjom di Malaysia, melakukan kegiatan eksplorasi di Hill 4 dan Selatan-Kurnia. Fase kedua kegiatan pemboran juga telah dikerjakan sepanjang bulan April lalu. Kegiatan eksplorasi tersebut memerlukan ongkos US$ 123.732.
Pengeluaran eksplorasi selebihnya terpakai oleh 2 anak usaha di Indonesia, yakni PT J Resources Bolaang Mongondow dan PT Sago Prima Pratama. Sementara untuk dua anak usaha lainnya, yaitu PT Arafura Surya Alam dan PT Gorontalo Sejahtera Mining, belum membebankan biaya eksplorasi.
“Area eksplorasi di J Resources Bolaang Mongondow dibagi menjadi Blok Lanut dan Blok Bakan. ” tulis William Surnata, Direktur J Resources Asia Pasifik, dalam laporan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Selasa (12/5).
Pada Blok Lanut yang terletak di Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, telah dilakukan pemboran inti sebanyak 77 lubang pemboran rotary air blast dengan total kedalaman 1008 meter. Dari contoh keping batuan yang diambil, menunjukkan kandungan emas dengan kadar 2,99 gram per ton di area Riska, serta 0,83 gram per ton di area Rasik.
“Sedangkan di Blok Bakan, dilakukan pemercontohan batuan saluran di prospek Tapagale duna mengonfirmasi sampel saluran yang diambil sebelumnya,” tambahnya. Dari situ diambil 222 contoh batuan. Selain itu, masih pula dilakukan survei geofisika di area prospek Jalina, guna mempelajari keadaan bawah permukaan dari prospek tersebut.
Di bulan Mei ini, J Resources sudah merencanakan kelanjutan eksplorasi di Blok Lanut dan Blok Bakan dengan kegiatan interpretasi pemboran inti dan survei geologi. Selain itu, akan dibuat proposal pemboran untuk program 2015 di Blok Bakan. Sementara di Blok Lanut masih akan dilanjutkan kegiatan pengambilan contoh tanah dan contoh paritan. Kegiatan survei geofisika di kedua blok yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Utara itu pun masih akan diteruskan.
Berbeda dengan J Resources Bolaang Mongondow, anak usaha yang bernama PT Arafura Surya Alam belum menetapkan metoda pengujian dan pemilihan titik eksplorasi, di Area Doup dan Area Tapabeken, Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara. Karenanya, catatan biaya eksplorasi masih nihil.
“Selama bulan April 2014 ini, tim Doup melakukan kajian ulang serta deskripsi detail terhadap tiga lubang pemboran yang dipilih, untuk dapat mewakili penampang sayatan geologi melintang PND-06 dan PND-11 untuk menentukan kehadiran sistem porfiri di Panang,” jelasnya.
Kemudian untuk PT Gorontalo Sejahtera Mining yang memiliki konsesi di Pohuwato, Provinsi Gorontolo, kegiatan utama eksplorasi ditujukan untuk pemulaan penyusunan dokumen AMDAL. Selain itu, pekerjaan eksplorasi studio untuk daerah Ilota-Nanasi juga masih dilanjutkan. Karenannya, biaya eksplorasi masih dilaporkan nihil.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan diperoleh tambahan data atas karakteristik bijih yang akurat pada daerah tersebut, serta diketahui pengontrol sebarannya. Sehingga, dapat dijadikan pedoman untuk kegiatan pemurnian bijih dan penambangan secara lebih efektif dan efisien, baik dari sisi waktu, ataupun penggunaan bahan-bahan kimiawi yang bermuara padan keekonomiannya,” terangnya.
Untuk anak usaha bernama PT Sago Prima Pratama, yang mengerjakan eksplorasi di Sebuku, Kalimantan Utara, selama April 2015 memakan biaya US$ 91.383. Hasilnya adalah pemetaan struktur di daerah Dulun, serta pengambilan 61 contoh bantuan serta 2.151 sampel standar internal dengan grade sangat rendah.