Jakarta, TAMBANG – Perusahaan tambang emas nasional PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) optimis memasuki tahun 2023 bisnis tambang emas bakal moncer. Direktur Utama PSAB Edi Permadi mengatakan, saat ini perusahaan memiliki basis sumber daya dan cadangan yang signifikan untuk produksi, bahkan dalam jangka waktu yang panjang.
Di tengah bayang-bayang resesi global, komoditas emas menjadi pilihan investasi yang aman. Ia memprediksi, harga emas bakal melambung hingga level USD3.000 per ounce. Sementara saat ini, harga emas tercatat sekitar USD1.800 per ounce.
“Recovery dari resesi akan panjang meskipun Indonesia tidak terdampak. Investasi yang paling aman ya emas. Itu yang membuat para analasis memprediksi harga emas di level paling rendah saja tembus USD3.000 per ounce,” beber Edi dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (29/12).
Momentum harga tersebut akan menjadi angin segar bagi PSAB, yang saat ini mengantongi cadangan sebanyak 3 juta ounce di tahun 2022. Jika dibandingkan sejak awal operasi pada tahun 2011 silam, PSAB hanya pegang cadangan sebanyak 493 ribu ounce.
Selama beroperasi, PSAB berhasil mencetak produksi 1,7 juta ounce hingga tahun 2021. Kata Edi, itu artinya perusahaan mampu menjaga sekaligus meningkatkan keseimbangan rasio antara produksi dengan eksplorasi.
“Kegiatan eksplorasi akan terus berlanjut di area target-target baru untuk terus memperpanjang umur tambang. Kita punya future development yg baik. Kita punya proyek baru di Doup, bisa kita kembangkan jadi akselerasi untuk proses recovery dan pengembangan proyek ke depan,” beber Edi.
PSAB memiliki dua aset unggulan, yakni Blok Bakan yang dikelola PT J Resources Bolaang Mongodow, kemudian Blok Doup yang dikelola PT Arafura Surya Alam (ASA) yang sedang dalam tahap pembangunan dan pengembangan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur PSAB, Adi Maryono mengatakan, perusahaan juga tengah melakukan ekspansi operasi di gelanggang baru Blok Bakan, yakni Pit Tapagale. Lokasi tambang Tapagale memiliki cebakan emas yang tebal dengan kadar yang terbilang tinggi, hampir mencapai 1 gram emas per ton bijih.
“Tapagale grade tinggi hampir 1 gram, barangnya bagus, oxide gemuk, kami berusaha sekeras mungkin segera bisa mengoperasikannya. Tahun ini kami selesaikan permanent road. Kita membuat sediment ponds, waste dump, dan sebagainya” jelas Adi.
Pembangunan infrastruktur di Pit Tapagale telah dimulai pada kuartal ketiga 2022, dan ditargetkan selesai pada Januari 2023. Total investasi yang digelontorkan untuk pengembangan Pit Tapagale sampai dengan November 2022 mencapai sekitar USD6,7 juta.