Jakarta, TAMBANG -Dalam kurun waktu sembilan bulan, PT J Resources Asia Pasifik mencatat pendapatan hingga USD153,9 juta di tahun 2018. Pendapatan tersebut diraih berkat penjualan emas yang mencapai 119,8 kilo oz.
Terkait target, emiten berkode saham PSAB ini mematok produksi sekitar 170 kilo oz hingga akhir tahun 2018. Produksi emas perseroan berasal dari beberapa tambang, yaitu Tambang Emas Bakan di Sulawesi Utara, Tambang Emas Seruyung di Kalimantan Utara dan Tambang Emas Penjom di Malaysia.
“Harga penjualan rata-rata emas sampai kuartal-III 2018 adalah sebesar USD 1,285 per oz dengan average castcost sebesar USD 688 per oz,” kata Direktur PSAB, William Surnata saat memberikan paparan publik kinerja perseroan, Jumat (14/12).
Selain itu, PSAB juga sedang mempersiapkan dua tambang baru. Pertama, Tambang Emas Doup di Sulawesi Utara milik PT Arafura Surya Alam, yang ditargetkan mulai produksi pada Semester II tahun 2020 mendatang. Kedua, Tambang Emas Pani di Gorontalo milik PT Gorontalo Sejahtera Mining, yang ditargetkan mulai produksi pada tahun 2021.
Sesuai data sampai akhir tahun 2017, PSAB mengantongi sumber daya emas atau resources, sebesar 8.832 kilo oz. Meningkat 25,8 persen dibanding data akhir tahun 2016 sebesar 7.020 kilo oz. Dengan kadar emas sekitar 0,90 gram per ton.
Sementara cadangan emas alias reserves, PSAB mencatatkan nilai sebesar 4.025 kilo oz, meningkat 28,7 persen dari data akhir tahun 2016, yang bertengger di angka 3.127 kilo oz.
“Perseroan akan secara terus menerus melakukan eksplorasi untuk menambah sumber daya dan juga meningkatkan sumber daya menjadi cadangan,” tutur William.
