Beranda ENERGI Migas IPA Siap Berkolaborasi untuk Tingkatkan Produki Migas Nasional

IPA Siap Berkolaborasi untuk Tingkatkan Produki Migas Nasional

Jakarta, TAMBANG – Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada 4-6 September 2019. Acting President IPA, Louise M McKenzie mengungkapkan IPA berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) dalam negeri.

 

“IPA siap meneruskan kolaborasi dengan pemerintah, masyarakat Indonesia, dan stakeholder lainnya untuk bersama-sama menarik investasi dan meningkatkan produksi migas nasional,” ungkap McKenzie dalam sambutannya, Rabu (4/9).

 

Sementara itu  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan mendorong seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk melakukan eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) secara maksimal.

 

Jonan mengungkapkan Pertamina juga harus memiliki semangat untuk melakukan eksplorasi secara sungguh-sungguh.

 

Menurutnya Pertamina jangan hanya menunggu blok migas yang sudah jatuh tempo untuk kemudian diteruskan.

 

“Meneruskan blok yang sudah jatuh tempo tidak masalah, tapi harusnya Pertamina bisa melakukan eksplorasi sendiri dengan lebih giat,” lanjut Jonan.

 

Jonan melanjutkan jika ingin membuat terobosan besar dan menginginkan ekspansi yang besar, Pertamina harus melakukan eksplorasi sendiri. Jika Pertamina dapat melakukan eksplorasi secara mandiri maka Pertamina akan terus berkembang hingga ke luar negeri. Pertamina juga harus meningkatkan kualitas kinerja perusahaan.

 

“Ya kalau Pertamina bisa ekspansi ke luar negeri, itu lebih bagus,” tutur Jonan.

 

Selain itu, Jonan juga mengapresiasi kebijakan Kemenkeu yang akan memberi insentif fiskal kepada perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di sektor pengolahan minyak dan gas bumi.

 

Menurut Jonan pemberian insentif ini akan membuat KKKS lebih bersemangat dalam melakukan eksplorasi.

 

“Tapi keputusan untuk melakukan eksplorasi tetap berada di tangan KKKS. Pemberian insentif ini hanya upaya pemerintah untuk memberikan kebijakan yang menarik bagi KKKS,” lanjut Jonan.

 

Sementara Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengakui, tahun depan Pertamina tidak akan mengakuisisi blok baru melainkan mengembangkan blok existing.

 

“Di Mahakam ada new development, jadi di beberapa area juga ada. Kita coba optimalkan yang existing baik itu dengan peningkatan produksi, EOR, maupun new development di WK tersebut. Jadi akan kita lakukan,” jelas Nicke.

 

Nicke juga menjelaskan produksi minyak saat ini tercatat 163 ribu barel per hari (bopd).

 

Ia berjanji untuk  terus meningkatkan produksi migas lewat investasi.

 

“Kita lihat beberapa WK (wilayah kerja) ini memang sudah ada yang exceeding dari APBN. Untuk blok yang produksi nya masih dibawah, kita akan push dengan investasi mulai triwulan kedua,” tutup Nicke.