Jakarta – TAMBANG. Sektor pertambangan menjadi yang terbesar di empat provinsi di Kalimantan. Setelah itu ada investasi dari sektor Tanaman Pangan dan Perkebunan, Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik, Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran.
Empat provinsi tersebut adalah Kalimantan Timur yang menduduki peringkat 5 dengan nilai investasi US$1,3 milyar, Kalimantan Barat yang menduduki peringkat 6 dengan nilai US$1,2 milyar. Lalu Kalimantan Selatan di peringkat ke-9 dengan nilai investasi US$961 juta dan Kalimantan Tengah di peringkat ke-10 dengan nilai US$933 juta.
Penyerapan tenaga kerja di Kalimantan naik 50% dari 139.547 menjadi 208.850 di tahun 2015. Jumlah tenaga kerja Kalimantan di atas Sulawesi yang hanya 44.984, namun masih dibawah Jawa sebesar 823.678 dan Sumatera yang mencapai 264.895 orang.
Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, dalam keterangan tertulisnya selasa (9/2), dari sisi proyek realisasi investasi di Kalimantan naik hingga 128%. “Dari sisi nilai investasi pertumbuhannya 30% dari Rp 72 trilyun terdiri dari 714 proyek di tahun 2014 menjadi Rp 93 trilyun terdiri dari 1.628 proyek di tahun 2015,” ujarnya.
Menurut Franky, Provinsi Kalimantan Timur merupakan kontributor utama dari penyerapan tenaga kerja di Kalimantan. Jumlahnya mencapai 91.055 tenaga kerja atau 43% dari total penyerapan tenaga kerja di Kalimantan.
Setelah Provinsi Kalimantan Timur, serapan tenaga kerja dari povinsi di Pulau Kalimantan yang juga tinggi di antaranya Kalimantan Barat dengan penyerapan mencapai 47.001, diikuti oleh Kalimantan Selatan 29.259, Kalimantan Tengah 26.331 dan Kalimantan Utara 15.204.
Franky menambahkan data tersebut diperoleh dari lokasi investasi dari perusahaan yang menanamkan modalnya di provinsi terkait. “Bisa jadi, tenaga kerja yang diperoleh tidak dari provinsi tersebut, namun dari sisi pencatatan, penciptaan lapangan kerja yang dilakukan dihitung dari lokasi investasi perusahaan terkait,” tuturnya.