Di saat nilai Rupiah ‘terkapar’ tak mampu mengimbangi Dollar Amerika, para pemburu keuntungan dari sektor finansial melirik ke investasi emas. Logam mulia (LM) itu menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk berinvestasi karena dinilai aman. Selain emas batangan, ada jenis lain berinvestasi logam mulia dalam bentuk emas berjangka.
Jika Anda memilih berinvestasi emas secara fisik, maka Anda bisa jual kapan pun. Namun, investasi emas kontrak berjangka adalah suatu instrumen yang diperdagangkan di bursa berjangka tanpa ada bentuk fisik. Perubahan harganya lebih fluktuatif karena ditransaksikan setiap saat, layaknya jual-beli saham.
Di bursa berjangka ini, yang diperjualbelikan adalah emas dalam bentuk nilainya, bukan fisik. Transaksi di bursa berjangka bisa dilakukan sendiri atau melalui pialang (broker).
Lalu, apa keuntungan berinvestasi di kedua jenis emas tersebut? Mana yang lebih menguntungkan?
“Kalau investasi di emas di LM itu transaksi fisik, jadi dana yang dibutuhkan sebesar 100% dari harga barangnya. Keuntungannya kita pegang fisiknya. Sedang kelemahannya bila harga naik baru mendapatkan keuntungan,” papar Direktur Jakarta Futures Exchange (JFX) Bihar Sakti Wibowo.
Sementara berinvestasi di emas berjangka, Bihar mengatakan, seseorang tidak harus membeli 100% dari nilai emas yang diperdagangkan. Jenis-jenis kontrak emas di JFX antara lain emas 1 kg, 250 gram, 100 gram, KGE Loco London, dan lain-lain. Investor bisa saja membeli hanya 1-2% dari harga barang.
Transaksi berjangka adalah transaksi atas kontrak berjangka. Kelebihannya hanya perlu margin sebesar 1-2% dari harga barang, jadi sangat efisien. Peluang keuntungan bisa direalisasikan pada saat harga naik atau turun.
Namun, kelemahan berinvestasi di emas berjangka adalah ada kemungkinan kerugian sebesar dana yang kita investasikan. Sementara di emas fisik, keuntungan atau kerugian bisa dipantau dengan melihat perkembangan harga emas saat itu.
Manajer Pemasaran Logam Mulia Bambang Widjanarko menyebutkan, investasi LM ditujukan untuk investasi jangka panjang. Karenanya, dalam jangka pendek investasi emas hasilnya belum bisa terlihat signifikan. “Emas dari dulu dikenal sebagai lindung nilai dan menjaga dari inflasi. Emas lebih untuk investasi jangka panjang bukan untuk jangka pendek atau spekulasi,” tuturnya.
Dalam jangka pendek investasi emas memang belum akan terlihat keuntungannya. Harga emas yang fluktuatif mengikuti pergerakan harga emas dunia akan bisa terlihat keuntungannya saat dilakukan untuk investasi jangka panjang. Karena secara tren, harga emas terus naik dalam jangka panjang.
Nah, saat ini tren harga emas yang cenderung naik, memungkinkan keuntungan di masa depan. “Harga emas secara tren naik terus kalau dalam bentuk batangan. Kalau untuk jangka pendek pasti belum akan kelihatan. Emas lebih untuk investasi jangka panjang. Macam-macam bentuk investasinya,” ujar Bambang.
Meski sepanjang 2014 ini harga emas bergerak lesu dan tidak atraktif, toh investasi emas dibilang masih menjanjikan. Menurut Bambang, selama 2014 harga emas dunia sempat menyentuh titik terendah di angka US$ 1.200, bahkan pernah ke level US$ 1.100 per troy ounce. Namun begitu, harga emas dunia diperkirakan akan naik di kisaran US$ 1.800-US$ 1.900 per troy ounce sepanjang 2015.
Menurut data Antam, pada Jumat pekan lalu harga LM berada di angka Rp 531.000 per gram dengan harga buyback Rp 481.000 per gram. Sedangkan di awal 2014, harga LM di kisaran Rp 524.000 per gram. “Diperkirakan harga emas dunia akan naik di harga US$ 1.800-US$ 1.900 per troy ounce,” ujarnya.
Rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk menaikkan tingkat suku bunga tahun depan, memang sempat membuat harga emas meredup. Namun justru hal ini memutus segala spekulasi yang berimbas pada penurunan harga emas. “Tahun depan pasca naiknya suku bunga The Fed, harga emas akan kembali naik secara perlahan tapi pasti, karena semua spekulasi atau rumor atau berita utama yang bisa menurunkan harga emas sudah tidak ada lagi,” terang Bambang.
Kepastian The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunganya akan membuat dolar AS menguat terhadap rupiah. Pelemahan rupiah atau menguatnya dolar bisa mengerek harga emas. Pergerakan harga emas di tahun depan diperkirakan naik hingga mencapai 9%-12% sepanjang 2015.
Direktur Jakarta Futures Exchange (JFX) Bihar Sakti Wibowo menambahkan, harga emas dunia saat ini berkisar di angka US$ 1.300 per troy ounce dan akan terus pada posisi yang sama hingga beberapa tahun ke depan.
Berinvestasi emas batangan dinilai minim risiko, karena fisiknya bisa disimpan sendiri. Keuntungan bisa diperoleh dengan memperhatikan gerak harga emas saja, saat rendah dibeli, saat tinggi dijual.
Disamping itu, saat ini PT Pegadaian (Persero) telah melayani pembelian emas secara online. Seperti dikutip dari situs Pegadaian, awal Desember lalu, cara melakukan pembelian di Pegadaian adalah dengan mengunjungi situs www.pegadaian.co.id setelah itu lakukan pendaftaran secara online.
Langkah berikutnya memilih jenis dan berat logam mulia yang akan dibeli dan melakukan pembayaran dengan transfer. Nah, berikutnya Anda tinggal menentukan tempat pengambilan emas di outlet-outlet Pegadaian Galeri 24 yang diinginkan.
Selain Pegadaian, banyak juga perusahaan yang menawarkan pembelian secara online. Emas yang dijual rata-rata milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Antam sendiri juga punya layanan seperti ini, pemesanan dilakukan melalui email atau SMS dan emas akan diantar ke daerah sesuai permintaan.