Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan tambang batu bara, PT Berau Coal baru saja merayakan HUT ke-41. Dalam rentang perjalanan waktu tersebut, perusahaan ini berkontribusi bagi negara, pemerintah daerah dan juga Masyarakat. Ada beragam kontribusi yang diberikan termasuk lewat Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Selama ini ada beberapa pilar dalam program PPM Perusahaan mulai dari bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi, bidang sosial budaya, dan bidang pembangunan berbagai infrastruktur.
Di bidang Pendidikan PT Berau Coal memiliki program pendidikan yang komprehensif mulai dari program Wajib Belajar 12 tahun hingga Perguruan Tinggi. Bahkan setelah lulus pun, masih ada program untuk masa pemagangan agar sumber daya manusia (SDM) lokal di Kabupaten Berau menjadi unggul dan berdaya saing. Ini dilakukan selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Berau.
Politeknik Sinar Mas Berau Coal yang didirikan oleh PT Berau Coal dan Sinar Mas telah melaksanakan 3 kali wisuda dan menghasilkan 153 alumni yang hampir keseluruhan terserap oleh dunia kerja. Misi lembaga Pendidikan ini adalah menciptakan sumber daya manusia lokal yang memiliki keahlian sesuai kebutuhan industri. SDM yang siap kerja tersebut mampu bersaing secara global.
Diiringi pula pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu dari lingkar tambang. Para siswa pun diberi kesempatan praktik kerja industri di lingkup operasional PT Berau Coal dan mitra kerja, terlebih PT Berau Coal juga menyediakan beberapa program pendampingan bagi para lulusan dari perguruan tinggi.
Salah satu Programnya Pelatihan Pengawas Pertambangan (P4). Beberapa alumni Politeknik Sinar Mas Berau Coal menjadi bagian dari program tersebut. Bernadh Adelson Pandiangan, alumnus Politeknik Sinar Mas Berau Coal sekarang bekerja sebagai Safety Foreman menyampaikan bahwa berkat sistem perkuliahan, 30% teori dan 70% praktek lapangan, para siswa dapat memahami dan mempelajari setiap ilmu dengan mudah serta mengimplementasikan ilmu tersebut di dunia kerja dengan baik.
Juga ada Felinda Anggita Putri, alumni lainnya yang bekerja sebagai License Support and Legal Officer. “Karena sudah terbiasa dengan lingkungan kerja sejak di bangku perkuliahan dan program pelatihan seperti PK3P, jadinya sekarang lebih cepat beradaptasi dan penyesuaiannya lebih cepat,” jelas Felinda.
Ada lagi Claudia Angelina, Alumus Program Studi Teknologi Rekayasa Logistik yang mengaku merasakan manfaat dukungan selama kuliah di Politeknik Sinar Mas Berau Coal. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pihak sehingga dapat menjadi modal buatnya untuk masuk ke dunia kerja.
“Terima kasih banyak kepada semua pihak, terutama Poltek Simas Berau Coal, PT Berau Coal, dan Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal. Saya banyak mendapat ilmu, dan teman selama berada di Poltek. Ini akan jadi modal saya dalam menghadapi dunia kerja,”kata Claudia.
Untuk pelajar yang ingin melanjutkan kuliah di perguruan tinggi di luar Berau, PT Berau Coal juga menyediakan kesempatan untuk pemuda-pemudi Berau dalam dukungan Beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB). Program beasiswa ini masih berjalan hingga saat ini.
Sementara guna mendukung program pemerintah Wajib Belajar 12 Tahun, PT Berau Coal memberikan berbagai fasilitas yang memudahkan para pelajar menuntaskan wajib belajarnya. Dukungan yang diberikan mulai dari dukungan kepada tiga asrama pelajar di Kabupaten Berau untuk memfasilitasi para pelajar yang memiliki tempat tinggal jauh di desa, juga bantuan sarana transportasi sekolah, beasiswa dan dukungan sarana prasarana pendidikan lainnya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di daerah. Dalam pelaksanaannya, perusahaan berkolaborasi dengan pemerintah dan dinas terkait.
Sejak 2019, PT Berau Coal juga menginisiasi Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) yang selaras dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang ada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Berau khususnya daerah lingkar operasional perusahaan.
Agenda terakhir terkait GSM ini, PT Berau Coal memberikan pelatihan kepada 500 guru yang di dalamnya juga mengundang Kepala Sekolah SD & SMP Se-Kabupaten Berau. Rusmiati, Kepala Sekolah SDN 007 Tanjung Redeb sebagai salah seorang guru yang pertama kali menerapkan GSM mengapresiasi program yang diberikan oleh PT Berau Coal. Menurutnya ini wujud kepedulian perusahaan terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Berau.
“Suasana di sekolah jadi lebih menyenangkan, para guru memberikan teladan dan afirmasi positif, siswa-siswi menjadi lebih bersemangat, tidak ketinggalan wali murid juga ikut terlibat dan merasakan perubahan positif pada anak-anaknya,” cerita Rusmiati.
Cahyo Andrianto, General Manager Operational Support & Relations PT Berau Coal, menjelaskan bahwa pendidikan adalah pilar utama dalam program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Berau Coal. Melalui kerjasama dengan Gerakan Sekolah Menyenangkan, PT Berau Coal berkomitmen mendukung program pemerintah wajib belajar 12 tahun serta meningkatkan partisipasi sekolah.
“Program ini awalnya kami mulai dengan menyasar sekolah-sekolah yang berada di lingkar operasional PT Berau Coal, yang kemudian kami harapkan dapat meluas hingga ke seluruh sekolah di Kabupaten Berau,” paparnya.
Pihaknya berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar kepada seluruh peserta dan tentu dapat menjadi modal untuk mengakselerasi kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Berau. Ia juga berharap program ini bisa menghapus labelisasi bahwa menempuh pendidikan adalah suatu hal yang memberatkan.
Di bidang Kesehatan, Berau Coal menaruh perhatian pada penunjang kualitas kehidupan masyarakat. Melalui program PPM, PT Berau Coal bekerja sama dengan pihak-pihak terkait telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Berau.
Untuk menunjang kebutuhan sanitasi dasar masyarakat, salah satu program yang dijalankan PT Berau Coal yaitu membangun fasilitas jamban sehat untuk masyarakat. Dengan dukungan tersebut, salah satu kampung lingkar tambang, yakni Gurimbang berhasil terpilih sebagai kampung dan kepala kampung berprestasi tingkat provinsi. Dan hingga kini program tersebut masih dijalankan di beberapa kampung dampingan PT Berau Coal.
PT Berau Coal juga turut berkontribusi aktif dalam kegiatan pencegahan dan penanganan stunting pada area lingkar tambang. Atas kontribusi aktif tersebut, PT Berau Coal pun mendapatkan penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim. Program pencegahan dan penanganan stunting yang dilaksanakan oleh PT Berau Coal sifatnya gerakan terpadu, mulai dari proses hulu sejak ibu hamil hingga sanitasi yang erat kaitannya dengan Open Defecation Free (ODF).
Kini, PT Berau Coal sudah menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) untuk beberapa kampung di lingkar tambang dengan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada anak-anak stunting dengan bahan pangan lokal seperti beras Siung Mas dan ikan nila yang berasal dari program mina padi di Kampung Tasuk dampingan PT Berau Coal.
Tidak berhenti di situ, PT Berau Coal proaktif mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dalam pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Rumah Sehat Baznas dengan Berkolaborasi dengan Baznas Kabupaten Berau untuk masyarakat. Selain itu, pemberian layanan kesehatan gratis juga telah dilaksanakan oleh PT Berau Coal bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti pengobatan gratis di kampung-kampung lingkar tambang dan operasi katarak gratis untuk masyarakat.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas kesuksesan pembangunan RSB Baznas yang akan segera rampung. Ini diharapkan dapat membantu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Berau. Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada PT Berau Coal atas komitmen kuatnya terhadap penyediaan layanan kesehatan bagi masyarakat Berau.
“Iya, kita juga berterima kasih kepada PT Berau Coal atas komitmen kuatnya sehingga RSB Berau akan segera rampung,” ujarnya.
Hal ini mencerminkan upaya PT Berau Coal yang patut dicontohkan dalam peduli terhadap penyediaan fasilitas kesehatan di Berau dan diharapkan menjadi inspirasi bagi perusahaan lain di Kabupaten Berau untuk memberikan pelayanan serupa kepada masyarakat.
Dorong Masyarakat Maju, Berdaya, dan Mandiri melalui Pembangunan Infrastruktur yang Memadai dan Pengembangan Ekonomi yang Berkelanjutan
Sebagai penunjang kebutuhan dasar dan perekonomian masyarakat Berau, PT Berau Coal telah memfasilitasi dengan membangun berbagai infrastruktur serta sarana dan prasarana yang tersebar di seluruh kampung sekitar operasional penambangan.
Mulai dari pembangunan jembatan, jalan usaha tani, rumah layak huni, penyediaan listrik dan air bersih, pembangunan fasilitas ibadah seperti masjid, gereja, Taman Pendidikan Alquran (TPA), pembangunan gedung sekolah, rumah pintar, pembangunan fasilitas kesehatan seperti gedung posyandu dan puskesmas pembantu (pustu), gedung fasilitas kampung seperti kantor kepala kampung, gedung BPK LPM, gedung serbaguna, pasar kampung, dan sebagainya.
Solaiman, Kepala Kampung Long Lanuk yang menjabat pada saat itu turut berterima kasih kepada PT Berau Coal yang telah merealisasikan pembangunan kantor kepala kampung. Menurutnya, apa yang diberikan Berau Coal merupakan suatu kepedulian yang besar kepada kemajuan kampung binaannya.
Diterangkannya, sebagai perusahaan yang beroperasi di Berau, PT Berau Coal telah menjalankan kewajibannya untuk memperhatikan kampung-kampung di sekitar area lingkar tambang. “Program yang dijalankan oleh PT Berau Coal memang dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat,” katanya.
Di sektor pertanian, PT Berau Coal telah meluncurkan program Mina Padi, yakni sebuah inovasi menggabungkan budidaya padi dan budidaya ikan untuk mendorong kemandirian pangan dan ekonomi. Program ini diinisiasi pertama kali oleh PT Berau Coal di Kampung Tasuk Kecamatan Gunung Tabur.
Saat ini sudah ada 153 petani yang mendapat pembinaan yang tersebar di 7 kampung. Hasil dari program tersebut, yaitu Beras Lokal yang diberi nama “Siung Mas” dan ikan yang kemudian menjadi bahan baku untuk program Pemberian Makan Tambahan Bapak Asuh Anak Stunting (PMT BAAS) Mandiri.
Selain itu ikan dari hasil mina padi juga dikembangkan menjadi salah satu produk unggulan UMKM Kampung Tasuk.
Dahniar Rahmawati, Kepala Dinas Perikanan Berau turut mengucapkan terima kasih kepada PT Berau Coal, karena telah memberikan perhatiannya kepada masyarakat yang ada di sekitar di Kampung Tasuk. Di mana merupakan salah satu sentra padi sawah.
“Kami dari Dinas Perikanan sangat mendukung program yang dijalankan oleh PT Berau Coal dalam rangka ketahanan pangan. Juga dalam rangka meningkatkan produksi ikan budidaya. Harapan hal ini dapat meningkatkan produksi padi dan ikan serta meningkatkan pendapatan para pelaku usaha setempat.” tuturnya.
Sementara itu, di sektor perkebunan, sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten Berau untuk menjadikan kakao sebagai komoditas unggul di Kabupaten Berau, PT Berau Coal sejak tahun 2010 secara konsisten telah melakukan pengembangan budidaya kakao yang tersebar di kampung-kampung dampingan. Program itu terus berjalan hingga saat ini.
Program budidaya kakao yang dilakukan oleh PT Berau Coal, tidak hanya sebatas pendampingan kepada petani saja, namun kini telah mencapai proses hulu hingga hilir. Salah satu hilirisasi kakao yang dijalankan adalah mendukung pembangunan dan pengembangan Rumah Cokelat Kulanta Labanan Makarti.
Melalui kerja sama dan dukungan seluruh pihak, Rumah Cokelat Kulanta Kampung Labanan Makarti terus bertransformasi menjadi pusat produksi cokelat lokal yang unggul dan berkualitas.
Dea Nurwana Solihin, pendiri Rumah Cokelat Kulanta menyampaikan, Rumah Cokelat Kulanta adalah bagian dari unit usaha BUMK Surya Jaya Abadi di Kampung Labanan Makarti. Dalam perjalanannya, PT Berau Coal telah mendampingi Rumah Cokelat Kulanta memperoleh berbagai perizinan dan sertifikasi resmi, seperti perizinan PIRT dan HAKI. Transformasi ini telah membawa Rumah Cokelat Kulanta menjadi sebuah kelompok yang berbadan hukum dan terus berkembang melakukan beragam inovasi produk cokelat jadi.
Rumah Cokelat Kulanta juga telah menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan perempuan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT). Dengan melibatkan anggota KWT sebanyak 15 orang, yang terbagi menjadi 10 orang di bagian produksi dan 5 orang sebagai pengolah pasca panen dari petani RT 009, Rumah Cokelat Kulanta memberikan ruang bagi perempuan untuk turut serta dalam mengelola dan mengembangkan usaha cokelat.
Di sisi lain, upaya PT Berau Coal dalam mendorong kemandirian ekonomi warga di lingkar operasionalnya, diwujudkan melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Tak terkecuali untuk warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) Lati,yang terletak di Kampung Sambakungan, Kecamatan Gunung Tabur melalui program inovasi sosial pengembangan madu kelulut.
Pengembangan madu kelulut sendiri bertujuan mengatasi kelangkaan madu hutan, yang selama ini menjadi andalan masyarakat KAT Lati dalam menopang kehidupan sehari-hari mereka.
Sebagai gambaran, KAT Lati merupakan komunitas adat dari suku Dayak Punan Basap, salah satu suku asli Kalimantan, di Kabupaten Berau. Menjadi salah satu prioritas Berau Coal dalam mendampingi mereka untuk hidup lebih baik.
Puluk, salah satu warga KAT yang menjadi pelopor pengembangan budidaya madu kelulut. Dirinya bersyukur mendapat pelatihan dan pembinaan dari Berau Coal terkait budidaya tersebut.
Menurutnya, budidaya kelulut sejauh ini sangat berdampak besar dalam menopang ekonomi masyarakat KAT secara jangka panjang. Terutama bagi mereka yang sebelumnya menggantungkan hidup pada produksi madu hutan.
“Hasilnya sudah kami rasakan. Kami tidak lagi bingung ketika madu hutan sedang tidak ada. Sekarang kami tetap bisa produksi madu kapan saja, terlebih madu kelulut ini bisa dibudidayakan di dekat rumah. Jadi memang lebih memudahkan. Alhamdulillah program yang diberikan oleh PT Berau Coal ini terus mendorong kami agar kami mandiri secara ekonomi. ujarnya.
Seluruh produk-produk hasil pendampingan ekonomi PT Berau Coal di kampung-kampung lingkar tambang, dibantu pemasarannya melalui Rumah Kemas Batiwakkal, bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat PT Berau Coal.
Berdirinya Rumah Kemas Batiwakkal merupakan upaya hilirisasi untuk produk-produk kampung dampingan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Berau untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat. Selain itu juga PT Berau Coal melakukan berbagai pendampingan yang dilakukan dari kualitas produk, kemasan, aspek legalitas hingga sertifikasi halalnya.
Di tahun 2023 ini, Rumah Kemas Batiwakkal juga mengusung konsep Cafe yang terintegrasi dengan Pusat Penjualan Oleh-oleh di Kabupaten Berau. Hal ini bertujuan untuk memberikan wadah yang lebih luas lagi untuk meningkatkan pemasaran produk UMKM-UMKM di Kabupaten Berau. Setiap pembelian produk di Rumah Kemas Batiwakkal, maka pembeli telah berkontribusi dalam peningkatan ekonomi pelaku UMKM di Kabupaten Berau.